Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Menuduh Cina dan Eropa Memanipulasi Mata Uangnya

Trump Menuduh Cina dan Eropa Memanipulasi Mata Uangnya Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden AS, Donald Trump, pada hari Rabu (3/6/2019) menuduh China dan Eropa sengaja melemahkan mata uang mereka agar  merangsang ekonomi mereka untuk mendapatkan keunggulan kompetitif atas Amerika Serikat.

Cuitan Twitter terbaru Trump terjadi ketika Departemen Perdagangan melaporkan bahwa defisit perdagangan AS melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir pada bulan Mei. Sebagian disebabkan karena rekor impor mobil dan barang- barang yang telah diancam Trump untuk dikenakan bea masuk yang tinggi.

Namun, Departemen Keuangan AS melaporkan lagi pada bulan Mei bahwa China tidak memanipulasi mata uangnya. Dan pada saat yang sama Kepala Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, bulan lalu menolak tuduhan serupa dari Trump, ia mengatakan ECB tidak menargetkan nilai tukar.

Baca Juga: Meski Trump Cabut Larangan, Departemen Dagang AS Masih Waspada dengan Huawei

"China dan Eropa memainkan permainannya dengan memanipulasi mata uang dan memompa uang ke dalam sistem mereka untuk bersaing dengan AS," tulis Trump di Twitter.

Trump juga menyiratkan bahwa Federal Reserve juga harus melonggarkan kebijakan moneter. Hal ini telah ia minta di masa lalu.

"Kita harus bertanding, atau terus menjadi boneka yang duduk dan menonton dengan sopan ketika negara lain terus memainkan permainan mereka, seperti yang mereka lakukan selama bertahun-tahun!" kata presiden AS ini.

Baca Juga: Nih Provokator yang Buat Trump Boikot Huawei

Trump telah berulang kali mengecam The Fed dan ketuanya, Jerome Powell, dengan mengatakan bahwa kebijakan moneter bank yang relatif ketat akan membahayakan pertumbuhan ekonomi AS dan menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan Eropa dan Cina.

The Fed telah mengisyaratkan pihaknya terbuka untuk menurunkan suku bunga jika perlu, tetapi para analis mengatakan pasar seharusnya tidak boleh terlalu percaya diri bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga bulan ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: