Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program Kendalikan Impor Tercapai, Kini Swasembada Kentang Konsumsi Sukses

Program Kendalikan Impor Tercapai, Kini Swasembada Kentang Konsumsi Sukses Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Asosiasi Penangkar Benih Kentang Jawa Barat, Aceng Hasan Muttaqien mengaku terkesan dengan cara kerja dan strategi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam mengembangkan agribisnis kentang di Tanah Air. Gebrakan-gebrakan Mentan memacu produksi dan ekspor diakui banyak memberi dampak positif bagi para petani dan penangkar kentang di dalam negeri.

"Kami berterima kasih pada Pak Menteri Amran Sulaiman dan jajarannya, yang berani setop impor kentang sayur termasuk benihnya. Kebijakan cerdas dan strategis tersebut membuat para pelaku perbenihan kentang di Tanah Air menjadi semakin bergairah. Petani juga lebih mudah mendapatkan benih dengan harga terjangkau. Dampaknya tentu saja produksi nasional meningkat," demikian ditegaskan Hasan di Bandung, Jumat (5/7/2019).

"Terbukti negara kita sudah swasembada kentang konsumsi alias kentang sayur sejak 2018 lalu, hebat!" tambah dia.

Hasan menuturkan setelah kentang sayur berhasil swasembada, pekerjaan rumah (PR) selanjutnya adalah mewujudkan swasembada kentang industri. Para penangkar siap mendukung upaya pemerintah mewujudkan swasembada kentang industri yang ditargetkan tercapai tahun depan.

"Kami para penangkar di Jawa Barat sudah mulai kembangkan berbagai varietas kentang industri seperti Blis, Median, dan Sangkuriang. Kalau jenis kentang Atlantik memang masih impor, saat ini dipegang dan dikembangkan oleh industri besar yang bergerak di olahan makanan," tuturnya.

Baca Juga: Kementan bersama 4 Lembaga dan Importir Optimis Wujudkan Swasembada Bawang Putih 2021

Mengapa demikian? Hasan menjelaskan, mewujudkan swasembada kentang industri tersebut membutuh proses karena menyangkut perubahan pola produksi dan tata niaga. Namun, ia optimis bisa capai swasembada.

"Apalagi kalau Kementerian Pertanian (Kementan) dipimpin sosok tangguh seperti Pak Amran. Produksi kentang industri cepat kita pacu hingga surplus," jelasnya.

Senada dengan Hasan, penangkar benih kentang asal Garut, Hudori mengapresiasi upaya yang dilakukan Kementan dalam mendukung pengembangan kentang di Tanah Air. Buktinya, usaha penangkaran benih kentang semakin berkembang.

"Teknologi pemuliaan juga berkembang didukung fasilitas screenhouse yang tersebar hampir di seluruh sentra produksi. Petani juga semakin antusias menanam kentang karena terbantu kebutuhan benih dan sarana produksinya," kata Hudori.

Adapun biaya produksi kentang rata-rata per hektare mencapai 80 hingga 90 juta untuk sekali musim tanam 120 hari. Dengan hasil panen 20 hingga 25 ton per hektare dan harga jual normal Rp8.000-Rp10.000 per kilogram di tingkat petani.

"Dengan hasil yang menguntungkan inilah, usaha tani kentang banyak digandrungi petani. Ditambah juga dorongan dari pemerintah pusat dan daerah," ungkap Hudori.

Perlu diketahui, upaya Kementan menggenjot produksi dan ekspor kentang diakui berbagai pihak terbilang sukses. Tercatat sejak tahun lalu, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor kentang sayur karena produksi dalam negeri sudah melampaui kebutuhan. 

Baca Juga: Sering Dijadikan Senjata Politik, Swasembada Pangan Masih Relevan untuk Dicapai?

Berdasar catatan BPS, produksi kentang nasional 2018 sebesar 1,28 juta ton meningkat 10,3% dari tahun sebelumnya 1,16 juta ton. Sementara kebutuhan nasional diproyeksikan sekitar 1 juta ton setahun. Ekspor kentang sepanjang 2018 mencapai 5.163 ton, antara lain ke Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan Timor Leste.

Sentra produksi kentang tersebar luas mulai dari Aceh hingga Papua, antara lain Aceh Tengah, Gayo, Bener Meriah, Karo, Simalungun, Humbang Hasundutan, Solok, Garut, Pasuruan, Banjarnegara, Bandung, Kerinci, Wonosobo, Brebes, Probolinggo, Bener Meriah, Minahasa Selatan, Malang, dan sebagainya.

Jenis yang banyak ditanam adalah kentang sayur dengan varietas granola, cipanas, segunung, dan merbabu-17.

Saat ini Kementan tengah gencar memproduksi kentang jenis atlantik di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan industri kentang olahan dan menargetkan bisa tercapai swasembada pada 2020 mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: