Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beijing: Mau Damai Beneran? Hapus Dulu Pajak-Pajak Sebelumnya

Beijing: Mau Damai Beneran? Hapus Dulu Pajak-Pajak Sebelumnya Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada hari Kamis (4/7/2019), Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa semua pungutan yang dikenakan pada impor negara yang diberlakukan oleh Amerika Serikat harus segera dihapuskan sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan antara kedua negara.

Sebagaimana dikutip dari laman rt.com, Gao Feng, juru bicara kementerian itu mengatakan bahwa kelompok dagang dari kedua belah pihak telah melakukan kontak.

"Kenaikan pajak AS atas produk-produk Cina adalah pemicu friksi perdagangan bilateral, sehingga semua pajak tambahan yang diberlakukan sejak awal perang dagang pada Juli 2018 harus dihapus begitu ada kesepakatan," terang Gao seperti dikutip oleh South China Morning Post.

Baca Juga: Meski Trump Cabut Larangan, Departemen Dagang AS Masih Waspada dengan Huawei

Dia juga menambahkan bahwa “Konsultasi harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan. Kesepakatan itu harus seimbang, setara dan saling menguntungkan. Kekhawatiran China harus diatasi."

Pernyataan kementerian itu muncul ketika dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu mencapai gencatan senjata pekan lalu selama KTT G20 di Osaka, Jepang. Akibatnya, Presiden AS Donald Trump sepakat untuk tidak mengenakan pajak sekitar US$300 miliar pada impor tambahan Cina serta mengurangi tekanan pada raksasa teknologi China, Huawei.

Amerika Serikat sekarang mengenakan pajak sebesar 25 persen untuk barang-barang China senilai US$250 miliar, mulai dari furnitur hingga semikonduktor.

Baca Juga: Gawat...HP, Dell, Microsoft, dan Lainnya Pindahkan Produksinya dari China

Agar kesepakatan tercapai, pajak yang tersisa harus dihapus. Gao mengatakan ketika ditanya berapa lama gencatan senjata perdagangan dapat berlangsung, dia menambahkan bahwa Beijing menyambut keputusan Washington untuk tidak menambah pajak baru pada barang-barang negara itu.

Trump mengatakan pada bulan Maret ia ingin beberapa pajak tetap diposisinya untuk "periode waktu yang substansial, bahkan melampaui perjanjian perdagangan apa pun.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: