Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PAMG Incar Laba Rp23 Miliar Dari Mall Pekanbaru

PAMG Incar Laba Rp23 Miliar Dari Mall Pekanbaru Kredit Foto: BEI
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) pada tahun ini menargetkan laba usaha sebesar Rp23 miliar. Pada 2020, laba usaha diproyeksikan naik menjadi Rp34 miliar. Adapun laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada 2019 dan 2020 ditargetkan masing-masing senilai Rp33 miliar dan Rp44 miliar.

 

Sepanjang 2018, PAMG membukukan pendapatan sebesar Rp75,25 miliar dan laba usaha sebesar Rp341,88 miliar. Perolehan laba usaha tersebut seiring revaluasi aset senilai Rp324,5 miliar.

 

Direktur Bima Sakti Pertiwi Leonardus Suratman menyatakan jika perseroan membutuhkan sekitar Rp 500 miliar untuk membangun apartemen di Pekanbaru yang akan tersambung dengan mal. Pembangunan apartemen tersebut akan dilaksanakan perseroan pada tahun 2023 mendatang.

 

Baca Juga: Hari Pertama Masuk Bursa, Harga Saham Bima Sakti Melejit 70%

 

“Kita sedang lakukan pembebasan lahan 8000 m2 sebelahan mall pekan baru. Tanah disana sangat mahal dan sulit dicapai 1.200 lg yg harus di bebaskan,” ujarnya di gedung BEI Jakarta, Jumat (5/7/2019). 

 

Ia mengaku bila proses pembebasan lahan di kawasan tersebut cukup sulit lantaran berada di jantung kota pekan baru. Sehingga, selain berbiaya mahal, juga membutuhkan upaya yang lebih keras mengingat lahan tersebut berada di tengah-tengah pusat pemerintahan dan bisnis.

 

“(Pembebasan lahan) Sudah dilakukan beberapa tahun sebelumnya, sulit karena ada di pusat kota pemerintahan , pusat bisnis, pusat bank, dan pusat nasional. Pusat perdagangan, dan pusat hunian juga di belakang mall dan mall di dekat hotel-hotel,” tuturnya.

 

Baca Juga: Mal Pekanbaru Diperluas, Bima Sakti Pertiwi Butuh Dana Super

 

Saat ini, perseroan memiliki total cadangan lahan (landbank) seluas 8.000 m2.

 

Adapun, sumber pembiayaan proyek tersebut berasal dari dana internal dan eksternal yang terdiri dari pinjaman bank dan pasar modal.

 

Perseroan baru saja meresmikan pencatatan sahamnya di pasar modal yang diharapkan akan mendapatkan dana segara sebesar Rp 62,5 miliar. Sementara dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar 88 persen dari dana Initial Public Offering (IPO)  tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: