Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Panik, Perang Dagang Amerika-China Perdagangan Jatim Bisa Masuk ke Nagara Lain

Jangan Panik, Perang Dagang Amerika-China Perdagangan Jatim Bisa Masuk ke Nagara Lain Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya, Jamhadi secara menyetakan, bahwa perang dagang antar Amerika Serikat dan China justru akan menguntungkan bagi perdagangan  Indonesia termasuk wilayah Jatim dan kota Surabaya sendiri. Sebab kata Jamhadi, saat ini nilai dagang Jatim antar negara masih tetap moncer.

“Kenapa bisa untung? Simpel saja kok. Jika perang dagang Amerika Serikat-China masih  berkelanjutan tentunya, produk-produk Indonesia bisa laku dinegara lain walaupun harganya terbilang mahal. Akan tetapi, negara tatap membutuhkan produk kita nantinya,” kata Jamhadi saat ditemui Warta Ekonomi diruang kerjanya di Surabaya, Jumat (5/7/2019).

Baca Juga: Gandeng Kadin, Danamart Perluas Jaringan ke Pelaku UMKM Jabar

Saat ini kata Jamhadi, perdagangan wilayah Jatim cukup baik di pasar ekspor Nonmigas di Jatim keluar negeri per Januari hingga April 2019  tercatat perdagangan Jatim ke luar negeri khususnya wilayah Asean dimana nilai perdagangan cukup moncer yakni nilai ekspornya 1.187,13 Juta USS atau setara 18,8 %. Sementara Uni Eropa 549,14 juta USS atau setara 8,73 %. Negara China 665,71 juta USS atau setara 10,59 %. Amerika 871,01 juta USS setara 13,85 % disusul negara Jepang 887,79 Juta USS atau setara 14,12 %.

Sementara pangsa pasar Impor Nonmigas di Jatim tercatat untuk wilayah Asean 989,66 Juta USS tau setara 15,37 %, ,Uni Eropa 568,62 Juta USS setara 8,83 %. Cihna 1.817,03 Juta USS setara 28,23 %. Amerika Serikat 443,12 Juta USS setara 6,88 % dan negara Thiland 326,82 Juta USS setara 5,08 %

“Artinya, perang dagang yang dilakukan oleh kedua negara itu (Amerika-China) tidak berdampak pada perdagangan di Jatim. Justru ini akan menguntung bagi kita kerena perdagangan Jatim masih tetap diminati oleh negara Asean dan kedua negara yang sedang berkonflik saat ini,” tegas Jamhadi.

Baca Juga: AS-China Perang Dagang, Kadin Sebut Jatim Aman

Masih kata Jamhadi, jika perang perdagangan dua negara jika masih berkelanjutan perdagangan di Jatim akan membidik negara lainnya selain wilayah Asean seperti Afrika dan negara lainnya yang memiliki potensi besar bagi perdagangan Jatim.

“Negara Afrika ini memiliki peluang cukup besar (Big Portions) bagi perdagangan kita jika perang dagang Amerika-China masih berkelanjutan. Semoga kehadiran pemerintah Indonesia di KKT G20 di Japang akan menjadi solusi dan dingin oleh kedua negara yang sedang berkonflik itu,” ungkapnya.

Jamhadi juga President Director PT Tata Bumi Raya ini berharap sektor perdagang Jatim Maupun Surabaya  antar nagara memiliki solusi yakni memperbanyak FTA (Free Trade Agreement atau Perjanjian Perdagangan Bebas) dan Blok Ekonomi Asean yang memiliki potensi besar bagi perdagangan wilayah Jatim maupun kota Surabaya.

“Dengan sistem itu tentunya perdagangan kita akan lebih fleksibel dan tidak ketergantungan pada negara-negara besar saja. Untuk transaksi keuangan tentunya akan menggunakan masing-masing nilai mata uang sendiri dak tidak tergantungan dengan nilai mata uang dollar. Itulah stratergi penting yang harus kita lakukan nantinya,” pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: