Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gantung Sepatu, Robben Bilang Kalau Dia...

Gantung Sepatu, Robben Bilang Kalau Dia... Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Arjen Robben lahir di Bedum, kota kecil di Belanda. Sejak masih muda, ia sudah menekuni bakatnya sebagai pesepak bola.

Pada 1996, akhirnya Robben bergabung dengan akademi FC Groningen, klub yang terletak tak jauh dari Bedum. Di klub tersebut, Robben mulai mengembangkan kemampuannya sebagai pesepak bola, khususnya sebagai pemain sayap yang gemar menyisir dari sisi kanan untuk melepas tendangan dengan kaki kirinya.

Alhasil, sejak masih bermain di akademi, Robben memang sudah menjalankan perannya sebagai pemain sayap 'terbalik' yang menggunakan kaki terkuatnya sebagai tujuan mencetak gol dan bukan mengumpan ke tengah gawang.

Namun, dunia sepak bola kini akan kehilangan pemain mungil nan lincah ini. Sebab, Robben mengumumkan pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya pada Kamis (4/7/2019). Setelah berkarier 19 tahun lamanya, ia memilih gantung sepatu pada usia 35 tahun.

"Saya telah memikirkan semuanya dalam beberapa pekan terakhir. Seperti yang diketahui semua orang, saya membutuhkan waktu setelah pertandingan terakhir saya bersama Bayern Muenchen untuk memutuskan masa depan, dan sekarang saya telah memutuskan untuk mengakhiri karier saya sebagai pemain profesional," kata Robben beberapa waktu lalu.

Bagi Robben, mengakhiri dunia sepak bola adalah keputusan tersulit dalam hidupnya. Ia bahkan mengibaratkan keputusan itu membuat hati dan kepalanya saling bertabrakan.

Prestasi yang didulangnya bersama Bayern Muenchen pun sangat gemilang lantaran sudah mengemas enam titel Bundesliga Jerman, empat Piala Jerman, dan masing-masing satu Piala Super Jerman, Liga Champions, serta Piala Super Eropa.

Selalu ada yang kehilangan untuk melepas para pemain terhormat. Mantan rekan setimnya sekaligus kapten Bayern Muenchen Phillip Lahm memberikan ucapan perpisahan dengan Robben. "Menyenangkan bisa bermain dengan Anda. Perpisahan dengan pesepak bola terbaik," demikian pernyataan Lahm di akun Twitter pribadinya dikutip the Guardian.

Sedangkan, David Alaba mengaku bangga bisa bermain dengan pesepak bola seperti Robben. "Permainan Anda adalah sesuatu yang lain, karakter Anda lebih dari istimewa," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: