Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungi Makassar, Diplomat Uni Eropa Perkuat Hubungan dengan Sulawesi Selatan

Kunjungi Makassar, Diplomat Uni Eropa Perkuat Hubungan dengan Sulawesi Selatan Kredit Foto: Delegasi Uni Eropa di Indonesia
Warta Ekonomi, Makassar -

Beberapa waktu lalu, Delegasi Uni Eropa dan perwakilan sembilan negara anggota Uni Eropa melakukan kunjungan resmi selama dua hari di Makassar pada 4-5 Juli 2019, untuk mempromosikan Eropa dan memperkuat hubungan dengan para pemangku kepentingan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Makassar.

Rombongan yang dipimpin oleh Kuasa Ad Interim (Charge d’affaires) Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Charles-Michel Geurts ini terdiri dari Duta Besar Polandia, Beata Stoczynska; Duta Besar Irlandia, Olivia Leslie; Duta Besar Finlandia, Bapak Jari Sinkari; Charge d'Affaires, Kedutaan Besar Belanda, Ferdinand Lahnstein; Consul & Head of Chancery, Charge d’Affairs, Kedutaan Besar Belgia, David Van Lierde; Deputy Head of Mission, Kedutaan Besar Denmark, Soeren Bindesboell; First Counsellor, Kedutaan Besar Perancis, Charles-Henri Brosseau; Economic and Commercial Counsellor, Kedutaan Besar Portugal, Mariana Oom; dan Head of Political Section, Kedutaan Besar Italia, Giandomenico Milano.

Baca Juga: Pemerintah Ajukan Gugatan Diskriminasi Sawit Uni Eropa ke WTO

Program kunjungan dibuka dengan pertemuan bersama Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dan Penjabat Walikota Makassar, Muhammad Iqbal Samad Suhaeb. Melalui pertemuan ini, para diplomat Uni Eropa memperoleh gambaran mengenai perkembangan politik, sosial dan ekonomi di Sulawesi Selatan, serta informasi seputar inisiatif-inisiatif pembangunan di Kota Makassar. 

Diskusi bersama Pemerintah Daerah ini juga membahas kerjasama di bidang ekonomi, investasi dan perdagangan, pendidikan, serta sosial budaya. Secara khusus Delegasi juga membicarakan soal perencanaan dan pembangunan kota yang didukung oleh program kerjasama Uni Eropa di kawasan ini.

“Pembangunan yang begitu pesat telah menjadikan Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi paling maju dan paling dinamis, dengan ibukota Makassar sebagai pusat berbagai kegiatan dan pintu gerbang utama bagi kawasan timur Indonesia,” ujar Charles-Michel, Makassar, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Belanda Mau Investasi ke Makassar New Port Tahap III

Ia menjelaskan bahwa melalui berbagai instrumen kerjasama, Uni Eropa bersama-sama Negara Anggotanya, telah lama menjadi mitra bagi Provinsi Sulawesi Selatan di berbagai hal. Ini sesuai komitmen bersama terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional dan global yang berkelanjutan.

Para diplomat Uni Eropa juga mengunjungi Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV), untuk bertemu dengan para pejabat pelabuhan serta Kamar Dagang dan Industri Provinsi Sulawesi Selatan, serta menyaksikan jalur masuk dan keluarnya barang-barang konsumen dari dan ke negara-negara Eropa. 

Hal ini terkait erat dengan kesempatan dagang dan investasi yang akan dibuka melalui kerangka Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Uni Eropa-Indonesia (EU-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) yang saat ini sedang dalam pembicaraan.

Baca Juga: Perundingan IEU CEPA Ditargetkan Tuntas Awal 2020

Di samping itu, para diplomat Uni Eropa berkesempatan untuk bertukar pandangan dengan kelompok masyarakat sipil dan lembaga non-profit, seputar isu-isu sosial termasuk hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, inklusivitas bagi penyandang disabilitas, kesetaraan gender, perlindungan hak anak, hingga masalah pelestarian lingkungan dan antisipasi perubahan iklim.

Untuk mendorong dan memperkuat hubungan ini lebih jauh, Uni Eropa mengundang para pemimpin opini, tokoh masyarakat, pemuka agama, organisasi pemuda, serta pemimpin media, dalam resepsi makan malam. 

Sebagai bagian dari diplomasinya terhadap pemuda, para diplomat Uni Eropa secara khusus melakukan diskusi interaktif dengan mahasiswa Universitas Hasanuddin dan mempromosikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi melalui beragam program yang disediakan oleh Uni Eropa maupun negara-negara anggotanya. 

Program ditutup dengan kunjungan ke pusat seni-budaya Museum La Galigo, Masjid 99 Kubah, Pantai Losari dan Jalan Somba Opu untuk menikmati sajian kopi dan kerajinan lokal.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: