Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Efek Perang Dagang, ICP Juni Turun Jadi US$61 Per Barel

Efek Perang Dagang, ICP Juni Turun Jadi US$61 Per Barel Kredit Foto: Reuters/Jean-Paul Pelissier
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) pada Juni 2019 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata ICP turun sebesar US$7,07 per barel menjadi US$61 per barel dari US$68,07 per barel pada Mei 2019.

Penurunan serupa juga terjadi pada ICP SLC menjadi US$61,84 per barel atau turun sebesar US$7,21 per barel dari US$ 69,05 per barel.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, pergolakan harga minyak mentah di kawasan Asia menjadi salah satu faktor penting penentuan ICP.

"Refenery margin minyak di kawasan Asia menjadi pertimbangan penting oleh Tim Harga Minyak Indonesia dalam menentukan nilai ICP Juni," kata Agung di Jakarta, Sabtu (6/7/2019).

Baca Juga: Dibayangi Sentimen Perang Dagang, ICP Mei 2019 Merosot

Agung menambahkan, penurunan ICP Juni juga dipengaruhi oleh lambatnya pertumbuhan permintaan minyak mentah tahunan di pasar global pada 2019 sebesar 0,07 juta barel per hari menjadi 1,14 juta barel per hari dibandingkan dengan perkiraan pada publikasi OPEC MOMR bulan sebelumnya.

Di samping itu, faktor lain disebabkan oleh pre-eliminary data, di mana suplai minyak dunia pada Mei 2019 diperkirakan meningkat sebesar 0,04 juta barel per hari menjadi 98,26 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kekhawatiran pasar atas perang dagang Amerika Serikat-China masih berlanjut. Kondisi ini yang punya dampak terhadap gejolak pertumbuhan ekonomi global," jelas Agung.

Mengacu pada publikasi Rystad Juni 2019, terdapat peningkatan proyeksi produksi minyak mentah Amerika Serikat pada akhir Desember 2019 sebesar 200.000 barel per hari menjadi 13,4 juta barel per hari.

Baca Juga: Harga Minyak Tetap Tinggi Karena OPEC……

Tingkat stok gasoline AS selama Juni 2019 cenderung mengalami kenaikan dibandingkan dengan Mei 2019 dan untuk stok minyak mentah AS selama Juni 2019 cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan Mei 2018, meskipun sedikit menurun di akhir Juni 2019.

Terakhir, meningkatnya krisis politik di Venezuela dan sabotase atas fasilitas minyak di Libya serta keputusan Amerika Serikat (AS) untuk tidak memperpanjang waiver atas embargo ekspor minyak mentah Iran, yang berdampak pada semakin berkurangnya pasokan minyak mentah di pasar global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: