Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ross Perot Meninggal Dunia, Warisannya?

Ross Perot Meninggal Dunia, Warisannya? Kredit Foto: Bloomberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ross Perot, miliarder yang bisnis utamanya di jasa computer, menjalankan misi paramiliter ke Iran dan Vietnam, serta jadi capres AS tahun 1992 dan 1996, meninggal dunia di rumahnya, Dallas. Usianya 89 tahun. Penyebabnya leukemia, demikian dikatakan juru bicara keluarga, James Fuller, sebagaimana dikutip Wartaekonomi.co.id dari The New York Times.

Perrot adalah generasi yang lolos dari Great Depression, Perang Dunia II serta gemerlapnya paska perang dunia, saat Amerika membangun banyak perusahaan yang inovatif serta tumbuh jadi negara super power.

“Kebanyakan orang menyerah pada saat mereka akan mencapai kesuksesan,” ujar Perrot.

“Mereka mundur di titik terakhir. Mereka justru mundur pada menit-menit akhir menjelang kemenangan.”

Baca Juga: Tiga Miliarder dan Aset Berharga Bagi Mereka

Dia seorang yang tak pernah menyerah, perwira angkatan laut di Annapolis, sales IBM yang top, pendiri yang sukses dari koroporasi pengelola data, pejuang Tangguh untuk Pendidikan anti obat bius, serta miliarder filantropis. Tahun 1969 dia menjadi pahlawan yang berusaha menerbangkan obat-obatan dan makanan untuk tawanan perang di Vietnam Utara.

Tahun 1979 dia mendirikan pasukan komando terbang ke Iran untuk membebaskan dua pegawainya, sekaligus ribuan tahanan politik dan criminal dari penjara kaum revolusi Iran.
Tahun 1992 dia menjadi capres AS. Walaupun penampilannya kurang meyakinkan, dia menghabiskan US$65 juta untuk biaya kampanye, termasuk iklan berdurasi setengah jam tentang dirinya dan ide-idenya. Iklannya demikian popular, sehingga sempat mengalahkan sicoms yang popular di TV AS.

Hasilnya, dia berhasil meraih 19 persen suara. Bandingkan dengan Bush dengan 38 persen dan Clinton dengan 43 persen.

Baca Juga: Miliarder Batu Bara Ini Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Tahun 1992 dia maju lagi sebagai capres. Tapi kali ini tidak segemilang sebelumnya. Publik kurang begitu menyukainya. Bahkan komisi Pemilu AS menolak untuk debat dia dengan Presiden Clinton dan Senator Bob Dale. Hasilnya? Dia hanya memenangkan 8 persen suara. Tapi dia tak pernah menyerah. Semangat inilah yang menjadi warisan utama Perot. Dia banyak menjadi inspirasi bagi semangat hidupnya yang tak pernah menyerah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: