Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Superqurban Masuk Rekor MURI

Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Superqurban Masuk Rekor MURI Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjadi pioneer dalam melakukan inovasi mengolah daging qurban menjadi kornet dan rendang, Rumah Zakat melalui programnya, Superqurban mendapatkan penghargaan sebagai Pengolah dan Pengemas Daging Qurban Pertama di indonesia dari MURI.

CEO Rumah Zakat, Nur Efendi menjelaskan, Superqurban adalah program optimalisasi qurban dengan mengolah dan mengemas daging qurban menjadi cadangan pangan dari protein hewani dalam bentuk kornet ataupun rendang.

"Diproses dengan menggunakan tehnologi tinggi, Superqurban bisa tahan hingga tiga tahun. Hal ini yang membuat Superqurban bisa dinikmati sepanjang tahun oleh masyarakat pelosok Indonesia bahkan Dunia," ungkap Nur Efendi, saat peluncuran program Superqurban 2019, di Cikini, Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Baca Juga: Rumah Zakat Salurkan Puluhan Ribu Paket Superqurban untuk Korban Banjir di Tanah Air

Nur Efendi juga menceritakan, Superqurban dimulai tahun 2000, sampai sekarang berarti sudah 19 tahun. Ide program itu juga terinspirasi dari kisah Nabi Yusuf, selain diminta untuk qurban melalui mimpinya, juga untuk menyimpan cadangan makanan di lumbung untuk menghadapi paceklik selama 7 tahun.

Dalam momen qurban, lanjut Nur Efendi, ada potensi jutaan daging qurban untuk dibagikan ke masyarakat dalam waktu tiga hari. Namun dalam pembagiannya juga sering kali tidak mencapai sasaran hingga ke pelosok.

Dengan Inovasi Superqurban, menurutnya pembagian dapat dilakukan dengan lebih merata karena dapat dilakukan sepanjjang tahun. Penerima mulai dari masyarakat yang membutuhkan di kawasan tertinggal, terluar dan terdepan Indonesia. Tidak hanya itu, daging qurban juga dapat dibagikan ke korban bencana di Indonesia dan korban perang di berbagai negara.

Baca Juga: Alhamdulillah, Rumah Zakat Sabet Opini WTP Ke-13

“Target kita tahun ini qurban dibagikan ke 1.435 desa berdaya dan ke 5 negara,” ujar Nur Efendi.

Sebagai negara yang terletak di wilayah yang rawan bencana, Indonesia harus terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana serta potensi kerawanan pangan yang bersifat transien sebagai dampak bencana. Melalui program Superqurban Rumah Zakat memberikan solusi dalam ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat yang terkena bencana tersebut.

Solusi pemenuhan pangan tidak hanya diperuntukan bagi masyarakat yang ada di Indonesia, tapi juga bagi para pengungsi  di Empat Negara yang mengalami bencana perang maupun kelaparan seperti Palestina, Suriah, Myanmar, dan Bangladesh. Selama tahun 2018 – 2019 Superqurban tersalurkan bagi ribuan pengungsi tersebut.

“Karena praktis saat disalurkan dan tahan lama, Superqurban menjadi paket andalan dalam penyaluran bantuan pangan bagi masyarakat di luar Indonesia. Dengan demikian kami berharap Superqurban benar-benar bisa menjadi solusi ketahanan pangan bagi Indonesia dan Dunia,” ungkap Nur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: