Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Imam Kita di Makkah, Bukan Kartanegara'

'Imam Kita di Makkah, Bukan Kartanegara' Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Persaudaraan Alumni atau 212, Slamet Ma'arif mengajak para mujahid 212 untuk kembali pada khittah memperjuangkan Islam dan keadilan dan tidak mendramatisir kekalahan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. 

Ia menilai proses Pilpres 2019 telah selesai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).  "Ayolah pilpres kemarin sudah selesai, Prabowo sudah selesai. Jangan terlalu dihantui dengan persoalan itu terus," katanya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Baca Juga: Rizieq Harus Pulang!

Lanjutnya, ia mengingatkan bahwa imam besar mereka ialah Rizieq Shihab yang saat ini berada di Arab Saudi, dan bukan Prabowo yang tinggal di Kertanegara, Jakarta.

"Jadi kalau anda masih ingin Prabowo jadi presiden, maaf, sudah selesai. Peluang itu sudah tidak ada. Dan saya ingin mengingatkan kepada alumni 212, bahwa imam kita bukan yang ada di Kertanegara, tapi yang ada di Makkah. Ini perlu dicatat oleh gerakan kita," tegasnya.

Baca Juga: Ada Faktor X yang Halangi Rizieq Pulang, Gerindra Tak Berani Sebut?

Lebih lanjut, ia juga meminta kepada mujahid kembali berjuang memperjuangan keadilan umat Islam. Bahkan, ia menilai PA 212 berada di terlibat dalam politik di partai koalisi pendukung Prabowo semata-mata hanya menjadikannya sebagai alat kendaraan untuk perjuangan agama dan rakyat.

"Oleh karenanya perlu spirit 212 tidak boleh berhenti. Karena kemarin kita ikut dalam perpolitikan itu hanya sebagai alat perjuangan kita untuk agama dan rakyat. Kemarin itu partai-partai, BPN, Prabowo itu adalah alat kendaraan perjuangan saja untuk menegakan spirit 212," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: