Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

383 Kloter Pertama Calhaj Masuk Asrama Haji Medan

383 Kloter Pertama Calhaj Masuk Asrama Haji Medan Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Hari ini sebanyak 383 jemaah calon haji (Calhaj) ditambah 5 petugas yang tergabung dalam kelompok terbang 1 asal Medan, berangkat menuju Jeddah untuk menunaikan ibadah haji.

Rencananya pemberangkatan kloter 1 dilepas oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Kakanwil Sumut Iwan Zulhami dan lainnya di aula Madinatul Hujjah asrama haji Medan, pukul 18.55 WIB.

Kasubag Humas Kanwil Kemenag Sumut Abdul Azim menyebutkan, jemaah asla Kota Medan berjumlah 393 termasuk 5 petugas.

Jemahah tersebut, dari Pemko 154 orang, KBIH Al mukhtar 124, Pemprov 64, Al Fitriyah 40 dan As Sajadah 9 orang.

Baca Juga: Jamaah Haji Bawa Tisu Magic, DPR Geleng-Geleng

Sementara itu, Ketua Komisi 8 DPR RI Marwan Dasopang yang meninjau ke asrama haji mengatakan, proses penerimaan jemaah calon haji masih sesuai prosedur, apalagi ini kloter Medan, jemaahnya agak mandiri dan diantar langsung keluarga. Namun, kehadiran keluarga jadi hambatan tidak bisa di portal. 

"Ini perjalanan sakral, duyufurrahman, tapi ada kejutan budaya tidak semua jemaah sudah melakukan perjalanan jauh, dan ada lonjakan psikologis. Jadi, butuh bimbingan seperti bagaimana ketika naik pesawat," ujarnya.

Karena itu, Marwan berharap, agar proses pelayanan jangan sampai membuat jemaah merasa lelah baik fisik dan psikologis. Sehingga jemaah merasa dilayani.

Dalam peninjauan itu, Marwan juga menyoroti persoalan pendataan saat jemaah masuk ke ruang penerimaan di Jabal Nor. Ia menginginkan agar pendataan tidak orang per orang namun diwakili satu orang saja. Hal ini untuk menghindari agar tidak terjadi penumpukan dibagian pendataan.

Baca Juga: Kinerja Baik Dirut Garuda Bikin CT Kelabakan

Marwan juga menyinggung masapah koper jemaah yang diberikan pihak Garuda. Karena  informasi yang diperolehnya dari jemaah yang bukan embarkasi Medan, koper yang diberikan koyak dan pecah.

"Koper koyak itu dilapisi jaring tapikan itu tidak boleh. Apalagi kalau jemaah pulang, tasnya pasti penuh, kopernya itu bisa pecah. Saya melihat, ada kekurangan dalam kualitas kopernya," tukasnya.

Menyikapi hal itu, Marwan menegaskan, komisi 8 akan kembali mempertanyakan masalah tersebut dengan pihak Garuda. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: