Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Fintech Pertama Masuk Bursa, Saham Langsung Meroket

Perusahaan Fintech Pertama Masuk Bursa, Saham Langsung Meroket Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) menjadi perusahaan financial technology (Fintech) pertama yang mencatatkan sahamya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan menjadi emiten ke 32 yang masuk ke Bursa melalui proses pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

 

Dalam debut pertamanya, saham HDIT langsung melejit 49,52 persen atau 260 poin ke harga Rp 785 per saham dari harga penawaran Rp 525 per lembar saham.

 

Baca Juga: Hensel Davest Akan Lepas 381,17 Juta Saham

 

Perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan aplikasi perdagangan melalui internet (e-commerce) serta pendistribusian produk digital tersebut melepas sahamnya sebanyak-banyaknya 381,17 juta saham atau sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh seharga Rp 525 per lembar saham.

 

Perseroan pun meraup dana segar senilai total Rp200,11 miliar. Dalam IPO ini, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yang telah ditunjuk oleh perseroan adalah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

 

Baca Juga: Baru Gabung ke Bursa, Harga Saham Dua Emiten Ini Langsung Lompat

 

Direktur Utama Hensel Davest Indonesia Hendra David mengatakan, dana IPO ini akan dialokasikan sekitar 65 persen untuk peningkatan modal kerja Davestpay. Selain itu, perseroan juga akan digunakan untuk akuisisi marchant berupa UMKM (warung) dan individu, pembelian persediaan barang dagang, uang muka persedian barang dagang, serta pembiayaan piutang usaha kepada pelanggan.

 

Sementara itu, sekitar 10 persen dana IPO akan digunakan untuk meningkatkan teknologi komunikasi informasi, serta pengembangan SDM. Sisanya, sekitar 25 persen dari dana IPO akan digunakan untuk pembelian bangunan untuk oprasional perusahaan.

 

Sebagai informasi, Hensel Davest Indonesia didirikan pada 2013 sebagai perusahaan yang memproses transaksi multi-biller. Perseroan memulai usaha dari pulsa elektrik hingga ke prepaid listrik dan biller lainya seperti BPJS dan PDAM.

 

Baca Juga: Perdana Masuk Bursa, Saham Perusahaan Startup Ini Diburu Investor

 

Pada 2015, perusahaan yang berfokus di sektor B2B ini meluncurkan aplikasi DavestPay untuk menyasar segmen B2C. Saat ini, Hensel Davest Indonesia memiliki lebih dari 150.000 jaringan agen yang tersebar di seluruh Indonesia dan memproses lebih dari 600.000 transaksi dari ratusan produk per harinya.

 

Perusahaan yang berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan ini juga merupakan perusahaan distribusi produk digital, perdagangan online atau e-commerce dan teknologi dengan fokus menyasar pasar di wilayah Indonesia bagian timur.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: