Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah, Marriott Kena Denda US$124 Juta Gara-gara ‘Dosa Warisan’

Wah, Marriott Kena Denda US$124 Juta Gara-gara ‘Dosa Warisan’ Kredit Foto: Reuters/Simon Dawson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelanggaran besar-besaran dari basis data reservasi Marriott International Inc dapat menyebabkan denda 99 juta pound (US$124 juta) di bawah Peraturan Perlindungan Data Umum (General Data Protection Regulation -- GDPR).  

Jelas ini sebuah pendekatan yang agresif dari Otoritas Inggris terhadap pelanggaran online dan risiko yang muncul dalam merger dan akuisisi.  Demikian yang dikutip Wartaekonomi.co.id dari Times of India.

Baca Juga: Kelola Hampir 20.000 Kamar, OYO Siap Jadi Jaringan Hotel Nomor Satu di Indonesia

Serangan dunia maya, yang diungkapkan oleh Marriott tahun lalu, memperlihatkan 339 juta catatan pengunjung, termasuk 7 juta catatan yang berkaitan dengan penduduk Inggris, kata Kantor Komisioner Informasi Inggris Information Commissioner's Office – ICO) dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan "niatnya untuk memperbaiki" hotel ini.

Peretasan awal kemungkinan terjadi pada tahun 2014 dan menargetkan basis data untuk Starwood Hotels & Resorts, yang saat itu belum diakuisisi oleh Marriott sampai 2016. Namun, ICO menyalahkan Marriott karena gagal melakukan uji tuntas yang memadai di sekitar akuisisi.

"GDPR memperjelas bahwa organisasi harus bertanggung jawab atas data pribadi yang mereka pegang," ujar komisioner informasi Elizabeth Denham dalam pernyataan itu.

 "Ini dapat mencakup pelaksanaan uji tuntas yang tepat ketika melakukan akuisisi perusahaan, dan menerapkan langkah-langkah pertanggungjawaban yang tepat untuk menilai tidak hanya data pribadi apa yang telah diperoleh, tetapi juga bagaimana hal itu terlindungi," lanjutnya.

Proses pengaturan memungkinkan Marriott untuk memperdebatkan denda. "Kami kecewa dengan pemberitahuan niat dari ICO, yang akan kami tandingi," tutur CEO Marriott Arne Sorenson. 

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kami sangat memperhatikan privasi dan keamanan informasi tamu," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: