Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kecewa, PA 212 Kecewa atas Pertemuan Prabowo-Jokowi

Kecewa, PA 212 Kecewa atas Pertemuan Prabowo-Jokowi Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus capres Prabowo Subianto memunculkan kekecewaan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Pasalnya, pertemuan itu tak dikomunikasikan dengan elemen PA 212.

Juru Bicara PA 212, Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengatakan, pihaknya kecewa dengan adanya pertemuan itu lantaran tak ada komunikasi dari pihak Prabowo dengan elemen PA 212. Bila sejak awal ada komunikasi, tentu PA 212 bisa mengetahui langkah-langkah ke depannya dan apa alasan dilakukannya rekonsiliasi tersebut.

"Ini kan tak ada gambaran sehingga kita lihat rekonsiliasi ini sangat tak menghormati atau menghargai massa yang ada di bawah, yang sudah berjuang mengalami kekecewaan," ujarnya, Minggu (14/7/2019).

Baca Juga: PA 212: Ada Dalang di Balik Pertemuan Prabowo-Jokowi

Menurutnya, bukan hanya partai politik pendukung atau BPN, tapi berbagai elemen khususnya elemen PA 212 juga turut terlibat dalam pemenangan pasangan 02. Maka itu, pertemuan Prabowo-Jokowi patut dicurigai apakah dilakukan untuk kepentingan politik semata atau kepentingan umat.

Dia menerangkan, massa PA 212 melihat perhelatan Pilpres 2019 tidaklah wajar, terjadi kecurangan terstruktur, masif, dan brutal hingga menimbulkan banyak korban jiwa. Bahkan, ulama pun dikriminalisasi sehingga membuat elemen ulama, aktivis, dan tokoh PA 212 melakukan langkah hukum ke Komnas HAM.

Ke depan, PA 212 bakal menggelar Ijtima Ulama IV pada Agustus 2019 yang akan dihadiri berbagai elemen masyarakat, umat Islam, tokoh, dan ulama. Pertemuan itu juga bakal menentukan apakah PA 212 bakal tetap bersama Prabowo atau tidak.

"Kita lihat putusan itu, putusan yang berdasarkan musyawarah di ijtima ulama ke 4, apakah kita masih bersama berjalan dengan Prabowo atau memang kita lanjutkan sendiri perjuangan itu mengingat kita sudah mengambil langkah ke Komnas HAM terkait tragedi 21-22 Mei dan 500 petugas KPPS yang diduga wafat tidak wajar," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: