Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Bangunan Cagar Budaya, Kota Tua Disebut-sebut sebagai 'Little Manhattan'

Banyak Bangunan Cagar Budaya, Kota Tua Disebut-sebut sebagai 'Little Manhattan' Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Banyaknya bangunan cagar budaya dan bank di Kota Tua menumbuhkan ide untuk membangun kawasan tersebut sebagai Little Manhattan

Hal tersebut disampaikan Kepala UPK Kota Tua Jakarta, Norviadi Setio Husada dalam acara Media Gathering yang diadakan Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta di Yogyakarta, Senin (5/7/2019).

"Banyak bank dan bangunan cagar budaya yang menjadi inti kunjungan para wisatawan ke Kota Tua. Kami memiliki kawasan heritage seperti kawasan sunda kelapa, Pecinan, dan Pekojan," ujar Novriadi di Yogyakarta, Senin (15/7/2019).

Ia melanjutkan, selama ini yang melekat di pikiran masyarakat tentang Kota Tua hanya Taman Fatahillah, padahal ada potensi lain di sana, yaitu kawasan Glodok yang akan dikembangkan menjadi Pecinan dan Pekojan yang menjadi kawasan bernuansa Arab.

Baca Juga: Turunkan Defisit, BI Pacu Devisa dari Sektor Pariwisata

"Dari sektor ekonomi kita mengajak tamu-tamu dari China untuk berkunjung ke Pecinan, agar mereka bisa merasakan atmosfer Asia Timur di sini. Sementara untuk tamu dari Arab, akan kita ajak ke Pekojan di mana kawasan tersebut dikembangkan menjadi objek yang menarik yang akan dikembangkan menjadi wisata halal," kata dia.

Ia melanjutkan, untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke Kota Tua, Dinas Pariwisata DKI Jakarta memiliki tantangan dalam mengurus bangunan-bangunan tua.

"Salah satunya, pengetahuan pemilik atau pengelola terhadap cagar budaya," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, ada faktor alam yang juga menjadi tantangan bagi Dinas Pariwisata DKI Jakarta untuk menarik pengunjung. 

"Cuaca panas karena sisi utara dekat dengan laut, panasnya ekstrem. Faktor ini menjadi tantangan bagi kami, bagaimana pengunjung merasa nyaman berada di sini. Yang terakhir, status bangunan yang kurang jelas," pungkas Novriadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: