Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PAN Manut Sama Nasihat Amien Rais?

PAN Manut Sama Nasihat Amien Rais? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo, mengklaim sebagian besar kader PAN sepakat dengan nasihat Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Drajad menyebut, Amien Rais menginginkan PAN tetap berada di pihak oposisi.

Menurut Drajad, bahkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga akan mendengar nasihat dari Amien Rais. "Bang Zul juga, insya Allah akan mengikuti nasihat Pak Amien," kata Drajad di Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (15/7).

Baca Juga: Amien Rais Minta PAN Jadi Oposisi, TKN Senang

Baca Juga: Jika Dipilih Jokowi, Ahok Cocok Gantikan Orang Ini

Drajad mengaku, begitu juga dengan 34 DPW PAN di seluruh Indonesia akan mendengarkan nasihat tersebut. Saat ini, kata Drajad, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait keinginan dari Amien Rais tersebut.

"Insya Allah lebih banyak yang ingin tetap di oposisi," ujar Drajad.

Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais meminta semua pihak untuk menunggu keputusan resmi PAN terkait arah koalisi. Hanafi menilai, DPP PAN tetap akan mendengarkan nasihat dari mayoritas kader PAN, termasuk Amien Rais. Sikap fraksi itu bergantung pada DPP-nya. "Nanti DPP akan membuat sikap resmi," kata Hanafi, Senin.

Ditemui di lokasi terpisah, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengungkapkan, terkait sikap PAN, hal itu akan diformalisasikan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN yang rencanannya akan digelar akhir Juli mendatang. Ia pun memahami jika ada pandangan yang berbeda di internal PAN terkait arah koalisi.

"Jadi, ya masalah oposisi atau ber gabung (pemerintah) ya soal kita ada di mana saja, tapi yang paling penting rakyat itu merasakan manfaat keberadaan kita," kata Eddy.

Sebelumnya, Amien Rais memang berharap agar PAN dan sejumlah partai yang pernah mendukung Prabowo-Sandiaga tetap berada di oposisi. Menurut dia, lucu jika rekonsiliasi diwujudkan dalam bentuk bagi-bagi kursi. "Kalau demokrasi tanpa oposisi itu namanya demokrasi bohong-bohongan, jadi demokrasi bodong," kata Amien, dalam konferensi pers, di Jalan Daksa I Nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin.

Amien mengatakan, dirinya sepakat 1.000 persen jika rekonsiliasi diartikan sebagai upaya untuk menjaga keutuhan bangsa. Namun, menurutnya, rekonsiliasi tersebut jangan sampai diwujudkan sekadar bagi-bagi kursi.

Amien mengungkapkan, bagi- bagi kursi justru hanya akan menimbulkan aib bagi para politikus. Dikhawatirkan para politikus akan dianggap tidak memiliki kekuatan moral karena tidak berpegang pada disiplin partai.

Amien pun mengkritik jika nantinya parlemen hanya dicap sebagai jubir eksekutif. Menurut dia, jika itu terjadi, hal tersebut merupakan lonceng kematian bagi demokrasi.

Jadi, saya ingin mengatakan kita sikapi sesuatu yang amat kecil1lah masalah ini, jangan dibesar-besarkan seolah akan pecah, akan ada huru- hara. Itu jauh dari kamus bangsa Indonesia. "Kita sudah mengalami yang lebih dahsyat kita survive, apalagi Ini ecek-ecek lah," ujar Amien.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: