Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kopi Arabica PTPN XII Diekspor ke Eropa hingga Arab Saudi

Kopi Arabica PTPN XII Diekspor ke Eropa hingga Arab Saudi Kredit Foto: Bambang Ismoyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendorong PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) untuk meningkatkan produksi kopi arabica. Alasannya, kopi arabica milik PTPN XII diminati pasar luar negeri.

Hal ini disampaikan Menteri Rini usai mengunjungi perkebunan kopi Kalisat Jampit milik PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) di Banyuwangi, Jawa Timur.

Menteri Rini melihat proses produksi kopi Arabica mulai dari pemilihan biji kopi oleh petani hingga proses pengeringan biji kopi dan siap diekspor. Menurutnya, kualitas kopi arabica milik PTPN XII ini sangat bagus namun belum menjadi fokus bisnis perseroan.

"Ini yang saya tekankan ke PTPN XII bisa mengonsentrasikan tanaman kopi ini. Karena kopi ini diminati secara internasional. Harganya jauh lebih bagus dibandingkan produksi kopi di PTPN yang lain," ujar Rini.

Baca Juga: Tahu Kopi Kenangan? Startup Ini Dapat Modal Baru Ratusan Miliar!

Rini menegaskan proses pemupukan dalam tanaman kopi ini harus dijaga dengan baik. Sehingga, produksi kopi arabica semakin meningkat dan bisa diekspor ke pasar luar negeri. Untuk saat ini, kopi Arabica milik PTPN XII sudah diminati pasar Amerika Serikat, Eropa, dan Arab Saudi.

Kebun Kalisat Jampit ini mampu memproduksi 1.000 ton kopi arabika per tahun. Diproduksi dengan pengelolaan budidaya dan diolah secara wash & wet process serta jaminan kualitas Utz Certified, menjadikan Java coffee ini sebagai Specialty Arabica Coffee yang telah terdaftar di Amerika dan dikenal dengan Java Coffee Jampit, Java Coffee Blawan, Java Coffee Kayumas, dan Java Coffee Pancoer.

Menteri Rini meminta manajemen PTPN XII untuk menfokuskan produksi kopi dan meningkatkan kualitasnya. Sehingga, kopi asal Indonesia bisa menjadi primadona di pasar internasional. Selain itu, Rini mendorong agar manajemen turut menyejahterakan para petani kopi. Sebab, para petani kopi memiliki kemampuan untuk memilih biji kopi dengan kualits terbaik.

"Itu satu hal yang harus dihargai. Karena memilih kopi yang tepat menjadikan harga yang kompetitif," jelasnya.

Tak hanya itu, Kebun Kalisat Jampit juga sedang disiapkan untuk menjadi salah satu tempat pengembangan sapi perah dan pakan ternak PTPN XII. Pengembangan ini merupakan batu loncatan untuk masuk bisnis turunan lainnya seperti sapi potong, susu segar, keju, dan pupuk organik.

Pengembangan bisnis sapi perah ini sangat bagus didukung potensi besar PTPN XII berupa sumber mata air yang cukup, lahan perkebunan yang luas, serta ketinggian dan iklim yang cocok.

Bisnis tersebut bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan nasional serta menambah pendapatan PTPN XII disamping bisnis komoditas utama yakni kopi, kakao, karet, teh, serta gula.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: