Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi-Prabowo Akur, Angin Segar Buat Investasi?

Jokowi-Prabowo Akur, Angin Segar Buat Investasi? Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto membawa angin segar untuk investasi. Rekonsiliasi dua tokoh politik sentral dalam Pemilihan Presiden 2019 ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan para investor yang sempat menurun pasca-serangkaian peristiwa yang terjadi beberapa bulan belakangan ini.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan menjelaskan, pertemuan ini memang membawa angin segar bagi iklim investasi. Kepercayaan investor yang sempat menurun pada Pilkada DKI Jakarta 2017 kembali pulih sehingga tidak lagi wait and see.

"Walaupun ada sekelompok pihak yang menyayangkan keputusan Prabowo untuk bertemu dengan Jokowi. Namun, tidak sedikit yang menanggapi dengan positif. Salah satu sentimen positif yang diterima ialah dari para pengusaha Tanah Air yang menyambut baik pertemuan tersebut karena memberikan stabilitas politik pasca-pemilihan umum," kata Pingkan di Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Berpelukan, Amien Rais: Jangan Sampai Jadi Demokrasi Bohong-bohongan

Sentimen positif tersebut terlihat dari lantai bursa saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka pada Selasa (16/7/2019) meningkat mencapai 6.415 dibarengi dengan melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah jadi Rp13.924.

Namun, hal ini belum menjadi garansi bahwa stabilnya investasi masih akan bertahan. Adanya kepastian kondisi politik dan hukum memang mendukung iklim investasi, tetapi paket kebijakan yang nyata serta langkah ke depan yang akan diambil oleh presiden terpilih dari segi birokrasi maupun susunan kabinet pun memainkan peranan penting dalam menyokong pertumbuhan iklim investasi ke arah yang lebih positif.

"Isu reshuffle dan susunan kabinet juga penting untuk diperhatikan karena pilihan presiden akan sangat memengaruhi respons pasar. Paket kebijakan juga penting untuk bisa membawa Indonesia keluar dari defisit neraca perdagangan dan utang pembiayaan infrastruktur yang terus meningkat," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: