Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Harga-harga Bahan Bakar di Dunia, Indonesia Paling Murah?

Ini Harga-harga Bahan Bakar di Dunia, Indonesia Paling Murah? Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga bahan bakar bergantung pada banyak faktor, seperti harga minyak mentah dunia atau pajak dan juga faktor lain yang ditentukan oleh pemilik SPBU. Nilai 1 liter bensin di setiap SPBU dapat berubah dalam semalam di beberapa negara, bahkan bisa hanya dalam hitungan jam.

Picodi, situs pencarian diskon dari toko online lokal maupun internasional, menganalisis berapa liter bensin yang dapat dibeli dengan penghasilan rata-rata di lebih dari 100 negara di lima benua. Dalam penelitiannya, tim analisis Picodi mengutip data rata-rata penghasilan bersih terbaru di masing-masing negara.

"Berdasarkan penelitian kami, memiliki persediaan sumber daya alam yang kaya tidak selalu berarti bahwa bensin akan lebih mudah diakses oleh konsumen," kata Picodi sebagaimana tertulis dalam laporannya yang dikutip, Rabu (117/7/2019).

Tempat pertama di daftar tersebut adalah Venezuela, di mana 1 liter bensin berharga US$0,000000002. Dengan gaji rata-rata sekitar US$29, penduduk negara ini dapat membeli lebih dari 14 miliar liter. Ironisnya, negara ini masih dihantui krisis dan inflasi.

Baca Juga: Impor Bahan Bakar Kelapa Sawit di China Meroket

Beberapa peringkat teratas adalah negara-negara Teluk Persia. Di Qatar, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, harga 1 liter dihargai sekitar US$0,4-0,6. Dengan gaji rata-rata di sana, kita dapat membeli mulai dari 4,900 hingga 6,500 liter bensin.

Posisi tertinggi di negara seperti Amerika Serikat dan Kanada dapat dijelaskan tidak hanya dengan pendapatan yang tinggi, tetapi juga jumlah minyak yang dihasilkan. Sementara Swiss dan Luksemburg menonjol hanya dengan pendapatan mereka yang tinggi.

Jumlah bensin terendah yang dapat dibeli adalah di Madagaskar (42 liter), Tajikistan (131 liter), dan Zambia (137 liter).

Yang menarik adalah Nigeria. Meskipun Nigeria adalah negara yang menghasilkan dan mengekspor sejumlah besar minyak dan salah satu negara dengan harga terendah per liter (U$0,40), pendapatan rata-ratanya sangat rendah, yaitu hanya US$201, negara ini melarang warganya untuk membeli sejumlah besar bensin di atas 501 liter.

Sementara di area Asia Pasifik, bensin termurah ditemukan di Malaysia. Dengan harga rata-rata, untuk satu liter bensin penduduknya hanya membayar Rp6.901 atau sekitar US$0,49. Sebaliknya, bahan bakar termahal ada di Hong Kong, di mana harga rata-rata untuk satu liter ialah US$2,15 atau sekitar Rp30.281.

Rasio harga bensin terbaik dengan gaji rata-rata di belahan dunia dapat diamati di Australia dan Jepang, negara-negara di mana sedikit minyak diproduksi. Upah rata-rata di sana cukup untuk membeli masing-masing 3.783 dan 2.006 liter bahan bakar. Korea Selatan dengan 1.908 liter, menempati urutan ketiga di antara 17 negara Asia Pasifik yang diteliti.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, BBM Bisa Murah?

Adapun Indonesia menempati peringkat ke-13, di mana 276 liter bensin dapat dibeli dengan gaji rata-rata di negara ini. Gaji rata-rata orang Indonesia sedikit lebih lebih rendah dari gaji rata-rata di Sri Lanka (urutan ke-12 dengan 278 liter), tetapi lebih tinggi dari rata-rata warga Laos (tempat ke-14 dengan 228 liter).

Peringkat yang paling rendah adalah negara-negara seperti Pakistan, Kamboja, dan Filipina. Di negara-negara tersebut, gaji rata-rata hanya memungkinkan untuk membeli tidak lebih dari 200 liter bensin, hanya 5 persen dari kapasitas negara tertinggi di peringkat Asia Pasifik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: