Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga Pimpin Golkar Lagi? Duh, Jokowi Bakal Sulit Kasih Restu Nih!

Airlangga Pimpin Golkar Lagi? Duh, Jokowi Bakal Sulit Kasih Restu Nih! Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dua Calon Ketua Umum Partai Golkar, yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) dianggap tengah berebut pengaruh dan restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menduduki kursi Golkar satu.

Meski Jokowi enggan mencampuri urusan internal Golkar, namun sebagai partai pengusung, Golkar tetap mendapat tempat di hati Jokowi.

Pengamat politik Bawono Kumowo menilai, peran Golkar tetap signifikan bagi jalannya pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin selama lima tahun mendatang. Wajar, dua kandidat caketum saat ini getol meminta restu Jokowi. Sayangnya, kata Bawono, langkah Airlangga untuk memimpin partai Golkar kembali memiliki jalan terjal.

Baca Juga: Cak Imin Ngebet Jadi Ketua MPR, Airlangga: Ingat, Posisi Parlemen Bergantung pada. . . .

"Tidak dapat dimungkiri dukungan moril dan politik dari Presiden Jokowi merupakan hal tidak terpisahkan dari proses pencalonan ketua umum tersebut sebagaimana ketika terjadi suksesi dari Setnov kepada Airlangga Hartato beberapa tahun lalu," ujar Bawono, di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Peneliti Habibie Center itu menambahkan, Golkar bersama PDI Perjuangan memang akan menjadi andalan Presiden Jokowi dalam mengamankan kebijakan pemerintahan yang diusulkan ke parlemen, termasuk soal RAPBN. Karena itu, Bawono menegaskan, menduduki posisi ketua umum Partai Golkar berarti menjadi salah satu bagian penting lingkaran dalam Presiden Jokowi.

Baca Juga: Bamsoet ke Istana, Reaksi Airlangga...

Namun, Bawono juga melihat hal yang akan mengganjal Airlangga dalam mencari restu Jokowi di bursa calon ketua umum Golkar. Hal itu tak terlepas dari kinerja Airlangga dalam memimpin Golkar, termasuk capaian partai berlambang beringin itu di Pemilu 2019.

"Hasil pemilu 17 April kemarin tentu menjadi salah satu bahan evaluasi Presiden Jokowi dalam memberikan dukungan morel dan politik tersebut. Dalam konteks itu kekalahan Jokowi dalam pemilihan presiden kemarin di sejumlah provinsi basis politik Partai Golkar seperti Sulawesi Selatan dan Riau bisa jadi akan memengaruhi pemberian dukungan moril dan politik tersebut," papar dia. 

Baca Juga: Airlangga Bakal Nyapres Tahun 2024?

Lebih lanjut Bawono mengatakan, kemungkinan Presiden Jokowi menjadi tak nyaman dengan kepemimpinan Airlangga di Golkar.

"Hal itu akan menjadi salah satu penentu dari penilaian Presiden Jokowi apakah Airlangga Hartarto masih dapat diandalkan atau tidak dalam membantu mengarungi lima tahun pemerintahan mendatang, terutama menghadapi berbagai dinamika politik di DPR RI dalam proses pembuatan undang-undang atau kebijakan," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: