Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tahun Depan, PLN Targetkan Rasio Elektrifikasi Maluku Capai 94,6%

Tahun Depan, PLN Targetkan Rasio Elektrifikasi Maluku Capai 94,6% Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus berupaya menghadirkan listrik untuk masyarakat pulau-pulau terluar Indonesia, seperti di Maluku dan Maluku Utara.

Dalam upayanya untuk dapat meningkatkan rasio elektrifikasi (RE) di kedua provinsi tersebut, PLN membuat program Maluku dan Maluku Utara Terang.

"Hingga saat ini kami terus berupaya untuk menghadirkan listrik bagi kehidupan masyarakat, di antaranya melalui program listrik pedesaan (Lissa). Tercatat hingga Juni 2019 RE PLN di Maluku mencapai 87,07% dan Maluku Utara mencapai 89,33%," jelas General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara Romantika Dwi Juni Putra.

Pada 2020, target desa berlistrik PLN di Maluku sebanyak 1.174 desa dari total desa 1.241 desa atau rasio desa berlistrik PLN sebesar 94,6%. Sedangkan di Maluku Utara sebanyak 1.181 desa dari total desa di Maluku Utara sebanyak 1.200 desa atau rasio desa berlistrik PLN sebesar 98,4%.

Baca Juga: Ribut-Ribut Penetapan Tarif Listrik, PLN Buka Suara

Adapun jumlah calon pelanggan di Maluku dan Maluku Utara dengan target desa berlistrik di 2020 tersebut sebanyak 34.105 calon pelanggan untuk di Maluku dan 33.715 calon pelanggan di Maluku Utara.

Romantika juga menuturkan bahwa PLN saat ini yakni daya beli masyarakat di desa-desa terpencil masih relatif rendah, yang dapat berakibat pada hanya sekitar 10-15% masyarakat yang mampu membayar biaya pasang baru maupun pemasangan instalasi di rumah masing-masing. Tentunya permasalahan ini harus disikapi melalui sinergi dari pemerintah dan berbagai pihak.

"Di samping itu, semakin mendekati RE 100%, desa-desa yang akan segera dilistriki tersebut terletak di pulau-pulau yang memiliki tantangan tersendiri bagi kami, khususnya terkait akses untuk mencapai pulau-pulau dan desa-desa tersebut. Namun, tidak semua desa tersebut tidak berlistrik. Ada desa yang telah berlistrik, namun dikelola oleh pemda setempat, pihak swasta bahkan pengelolaan swadaya," ujarnya .

Tidak hanya itu, PLN juga terus berupaya untuk meningkatkan penjualan listrik di Maluku dan Maluku Utara, khususnya di sistem-sistem kelistrikan yang besar dan memiliki ketersediaan daya yang besar, seperti di Ambon dan Ternate. Tentunya peningkatan pada penjualan tenaga listrik akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Dorong 100% Rasio Elektrifikasi Maluku Utara, PLN Sukses Listriki Desa di Pulau Gebe

"Meningkatnya penjualan tenaga listrik dapat berarti juga terjadi peningkatan jumlah pelanggan kami di Maluku dan Maluku Utara mulai dari golongan rumah tangga hingga bisnis maupun industri. Meningkatnya jumlah pelanggan tersebut, khususnya di golongan bisnis maupun industri, berarti kegiatan investasi di daerah ini telah menggeliat dengan dukungan pasokan listrik yang cukup," tambah Romantika.

Sebagai informasi, hingga Juni 2019 jumlah pelanggan PLN di Maluku dan Maluku Utara mencapai 601.768. Jumlah ini meningkat sekitar 2,51% dari jumlah pelanggan di Januari 2019 yang mencapai 586.689 pelanggan. Adapun sebanyak 29.053 pelanggan di antaranya merupakan pelanggan bisnis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: