Go-Jek Jual Asuransi, Perlu Izin OJK?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa hari lalu, perusahaan teknologi berbagi tumpangan Go-Jek mengenalkan fitur asuransi jaminan tiket pesawat, Go-Sure. Go-Jek menggandeng PasarPolis sebagai mitra strategis untuk melahirkan produk tersebut.

Menanggapi hal itu, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Triyono mengatakan, Go-Jek tak perlu mengantongi izin dari OJK untuk menawarkan produk tersebut. Karena, perusahaan itu tak memiliki agen asuransi sendiri, tetapi bermitra dengan PasarPolis.

"Go-Jek sendiri tak punya agen asuransi, tetapi yang punya agen (itu) PasarPolis. Go-Jek adalah digital channel PasarPolis," jelas Triyono di ruang pers gedung OJK, Jumat (19/7/2019).

Baca Juga: Go-Jek Tawarkan Asuransi Buat Jamin Tiket Pesawat

Dengan demikian, Go-Sure tak masuk ke dalam kategori insurtech (teknologi asuransi). Secara ringkas, Go-Jek hanya menyediakan platform dalam fitur baru yang digunakan untuk memasarkan produk asuransi PasarPolis.

Triyono menyampaikan, "Go-Jek tidak perlu perizinan, kecuali ingin menjadi agen sendiri. Ke depannya, barangkali ini sebuah tren dari (yang) namanya super apps."

OJK pun masih mempelajari model fitur bisnis tersebut, termasuk ke dalam inovasi atau tidak. Jika iya, maka itu perlu dimasukkan ke dalam klaster dalam regulatory sandbox inovasi keuangan digital.

Baca Juga: Go-Jek dan Astra Akhirnya Rilis Joint Venture, Namanya....

Berdasarkan aturan, agen penjualan hanya boleh bermitra dengan satu asuransi, tak seperti model bisnis agregator yang diizinkan menggandeng lebih dari satu merek asuransi. Menurut Triyono, mayoritas agregator bekerja sama dengan broker asuransi.