Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Indonesia Teken Kontrak Ekspor Sarang Burung Walet ke China

Perusahaan Indonesia Teken Kontrak Ekspor Sarang Burung Walet ke China Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya memfasilitasi pelaku usaha Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk bernilai tambah. Hal ini disampaikan Pelaksana Harian Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono saat penandatanganan kontrak ekspor sarang burung walet antara perusahaan Indonesia dan perusahaan asal China di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Tong Heng Investment Indonesia Suyanti Ang dan Pimpinan Quanzhou Yuyan Family Biotechnology Co Ltd (Bird Nest Diary) Lu Yu Meng dan Pimpinan Xiamen Fuen Imp & Exp Co Ltd, Lin Wei Ting.

"Kontrak ekspor sarang burung walet ke China ini sebanyak 10 ton. Ini langkah awal untuk meningkatkan ekspor komoditas sarang burung walet ke pasar China," ungkap Veri dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Veri, produk sarang burung walet menjadi primadona di pasar China. Komoditas ini dianggap memiliki khasiat tertentu yang menjadi kepercayaan masyarakat China. Hal ini menjadi salah satu peluang meningkatkan ekspor sarang burung walet Indonesia ke pasar China.

Baca Juga: Juara! Bogor Raup Puluhan Miliar Ekspor Tanaman Hias ke 10 Negara

Untuk masuk ke pasar China, produk sarang burung walet Indonesia harus melalui protokol persyaratan kebersihan, karantina, dan pemeriksaan untuk importasi oleh otoritas China. Selain itu, diperlukan sertifikasi Certification and Accreditation Administration of the People's Republic of China (CNCA).

Hingga saat ini sebanyak 21 di perusahaan Indonesia telah mendapat sertifikasi tersebut sehingga dapat melakukan ekspor ke China. Salah satunya PT Tong Heng Invesment Indonesia.

"Kemendag mengapresiasi PT Tong Heng Invesment Indonesia yang turut berkontribusi dalam meningkatkan devisa ekspor nasional Indonesia. Diharapkan, hal ini dapat diikuti perusahaan Indonesia lainnya," ujar Veri.

Veri menambahkan, pemerintah melalui perwakilannya di luar negeri terus mengupayakan peningkatan akses pasar internasional dengan melakukan lobi, pameran, dan misi dagang di negara tujuan ekspor. Hal ini untuk menyukseskan program hilirisasi nasional dan meningkatkan ekspor produk bernilai tambah.

Sejalan dengan hal tersebut, Mendag Enggartiasto Lukita sedang melakukan kunjungan kerja ke Beijing dan Shanghai, China pada 17-23 Juli 2019. Kunjungan ini dalam rangka melobi Pemerintah China, khususnya General Administration of Custom China (GACC) untuk lebih membuka dan memudahkan ekspor sarang burung walet Indonesia.

Baca Juga: Berkah Perang Dagang, Luhut Klaim Ada Ekspansi Ekspor ke China

"Kemendag, melalui Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center siap membantu dan memfasilitasi para eksportir untuk memperluas pasar ekspornya di berbagai negara," pungkasnya.

China merupakan negara tujuan utama ekspor sarang burung walet asal Indonesia. Pada 2018, total ekspor produk ini ke China tercatat sebesar US$139,82 juta. Hingga April 2019, ekspor komoditas ini ke China mencapai US$40,18 juta dengan volume 21,32 ton, atau naik 6,56% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 20 ton. Selama lima tahun terakhir (2014-2018), ekspor komoditas ini menunjukan tren positif, yaitu 30,62%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: