Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

FPI: Ada yang Takut Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Siapa?

FPI: Ada yang Takut Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Siapa? Kredit Foto: Reuters/Darren Whiteside
Warta Ekonomi, Jakarta -

‎Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif mengatakan solusi yang tepat saat ini untuk memulangkan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia melalui DPR dan Dubes Arab Saudi. PA 212 akan berkoordinasi dengan DPR dan Dubes Arab untuk dapat memulangkan Habib Rizieq.

"Solusinya terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak seperti DPR, Dubes Saudi, pemerintah Saudi untuk memulangkan HRS," kata Slamet kepada Okezone, Sabtu (20/7/2019).

Menurut Slamet, Habib Rizieq saat ini tidak diperbolehkan keluar dari Arab Saudi. ‎Slamet menduga ada intervensi dari Indonesia yang menyebabkan Habib Rizieq tidak boleh berpergian ke luar Arab.

Baca Juga: Gerindra Rapat di Hambalang, Nasib Habib Rizieq...

"Ada mamnu safar, tidak dibolehkan keluar dari Arab Saudi. Ada permintaan dari dalam negeri Indonesia oleh pihak-pihak yang ketakutan kalau HRS pulang," katanya.

Slamet tidak menerangkan secara detail siapa pihak yang mencegah Habib Rizieq untuk pulang ke Indonesia. Dia hanya memastikan bahwa ada pihak yang ketakutan jika Habib Rizieq pulang ke Indonesia.

Habib Rizieq sendiri saat ini masih berada di Arab Saudi. Pihak kuasa hukum menyebut Habib Rizieq terhambat untuk pulang ke Indonesia. ‎Imam Besar FPI tersebut juga disebut harus membayar denda Rp110 juta karena overstay atau telah melewati batas tinggalnya di Arab.

Baca Juga: Imam Besar Tak Bisa Keluar dari Arab Saudi, Kubu Habib Rizieq Kebakaran Janggut!

Sejumlah pihak meminta agar Habib Rizieq untuk dipulangkan ke Indonesia. Permintaan tersebut menjadi salah satu syarat terciptanya rekonsiliasi Prabowo-Jokowi yang belum terlaksana pasca-Pilpres 2019 digelar.

Pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi pun terjadi.‎ Kedua tokoh tersebut bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan hingga melanjutkan makan siang bersama di sebuah restoran di Senayan, pada Sabtu, 13 Juli 2019.

Pertemuan te‎rsebut syarat terbukanya rekonsiliasi antara Prabowo dengan Jokowi yang sempat 'panas di Pilpres 2019. Bahkan, Jokowi sudah menyatakan akan merundingkan kembali dengan Koalisi Indonesia Kerja kemungkinan Gerindra bergabung dengan pemerintah.

Baca Juga: Wiranto: Habib Rizieq Punya Masalah Pribadi di Arab Saudi, Jadi Harus Tanggung Jawab Dulu!

Namun, pertemuan tersebut ternyata tidak mendapat dukungan atau tanpa restu ormas pendukung Prabowo yang juga masih berada dibawah komando Habib Rizieq. ‎Jubir PA 212, Novel Bamukmin menduga pertemuan Prabowo-Jokowi atas dorongan orang-orang yang berkhianat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: