Waduh, Spanyol Juga Ikut Serang Korporasi ICT Asal AS

Warta Ekonomi, Jakarta -

Spanyol menjadi salah satu negara yang akan mengenakan pajak pada korporasi raksasa di bidang teknologi/digital. Negeri Matador ini akan tetap memaksa perusahaan-perusahaan tersebut membayar meski ada kemungkinan Amerika Serikat (AS) naik pitam.

Menurut Menteri Ekonomi Spanyol, Nadia Calvino yang dikutip dari rt.com, niat pemerintah adalah mengembalikan pajak setelah adanya pemerintahan baru. Ia mengatakan pihaknya harus mengambil tindakan karena dampaknya kepada ekonomi Spanyol tidak bisa diminimalisir.

Rencana untuk melakukan pemungutan pajak kepada perusahaan-perusahaan tersebut mulai dilirik banyak negara termasuk Indonesia.

Baca Juga: Undang-Undang Pajak Baru Perancis Bikin Trump Marah

Aksi pemungutan tersebut mungkin akan membuat AS marah, tapi masalah ini harus mendapatkan perhatian dari masyarakat global. Nadia percaya Sekretaris Kementerian Keuangan AS, Steven Mnuchin, dapat melihat perlunya solusi secara global. Ia tertarik untuk menemukan format perpajakan yang adil bagi perusahaan-perusahaan tersebut.

Rancangan undang-undang sudah diperkenalkan sejak Januari silam. RUU tersebut akan mengenakan pajak sebesar 3,0% dari pendapatan yang dihasilkan dari pendapatan layanan kepada konsumen seperti Google, Apple, Facebook, dan Amazon.

Adapun negara lain yang sudah mengumumkan pemungutan adalah Perancis. Melalui undang-undang yang disahkan oleh parlemen, Perancis memungut pajak kepada perusahaan-perusahaan tersebut sebesar 3% dari pendapatan.