Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belajar Sejarah Pakai Ilusi Hologram? Ada Loh di Monas!

Belajar Sejarah Pakai Ilusi Hologram? Ada Loh di Monas! Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada yang berbeda dari salah satu sudut Museum Nasional atau yang dikenal dengan Museum Gajah di Jakarta pada hari ini (23/7/2019). Deretan karya yang biasanya hanya bersifat statis, kini dilengkapi instalasi karya ilusi hologram, ditambah dengan efek audio yang terdengar dengan jelas.

Instalasi itu menampilkan video sepanjang 25 menit dan mengangkat tema Kala Jakarta. Video dengan teknologi ilusi hologram itu tayang pada pukul: 11.00, 13.00, 15.00, 16.00, 17.00, dan 19.00 WIB dari 23-31 Juli 2019 (kecuali Senin).

“Karena sejarah ini ilmu lama, cara penyampaiannya terjebak menggunakan media lama. Milenial tak bisa menanggapi itu dengan baik. Jadi (kami) coba ke media baru dan hologram jadi salah satu cata untuk menyampaikan itu,” jelas sang kreator instalasi hologram tersebut, Adi Panuntun.

Baca Juga: Tragis! Begini Kisah Hidup Pria Terkaya yang Sumbang 28 Kg Emas untuk Monas

Pameran ilusi hologram itu ditargetkan secara khusus untuk generasi milenial dan generasi setelahnya. Namun, pameran tersebut juga dapat dinikmati oleh pengunjung Monumen Nasional (Monas) dan Museum Sejarah Nasional.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Eddy Junaidi menyampaikan, “Pameran hologram ini jadi salah satu kegiatan Monas Week, bertujuan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.”

Monas sudah dikunjungi 1,5 juta wisatawan domestik dan 10 ribu wisatawan mancanegara dengan rata-rata 50 ribu pengunjung per hari (Juni 2019). Pemprov DKI menargetkan peningkatan pengunjung dua kali lipat, menjadi 100 ribu per hari.

Baca Juga: Anies Mau Renovasi Monas dan Masjid Istiqlal, Makin Keren Dong

Adapun, penggunaan teknologi ilusi hologram dipilih karena pameran berada di dalam ruangan. Teknologi tersebut memanfaatkan teknik cross projection yang mempertemukan 2 sisi proyektor dan ditampilkan dalam bentuk gambar.

Jika pameran digelar di luar ruangan, maka ada opsi teknologi video mapping, seperti yang pernah diterapkan di Museum Fatahillah dan Monas sebelumnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: