Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terancam Rugi Rp1,3 Triliun Per Tahun, Investor Krakatau Steel Ketar-Ketir!

Terancam Rugi Rp1,3 Triliun Per Tahun, Investor Krakatau Steel Ketar-Ketir! Kredit Foto: Bloomberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten yang bergerak di bidang produksi baja, PT Krakatau Stell Tbk (KRAS) kembali dihadapkan dengan kondisi bisnis yang kurang menyenangkan. Kali ini, Komisaris KRAS, Roy Maningkas, mengungkap adanya proyek janggal yang diklaim akan membuat KRAS merugi hingga Rp1,3 triliun per tahun.

Atas dasar kekecewaannya terhadap proyek blast furnace tersebut, Roy memilih untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Perlu diingat bahawa hingga Q1 2019 lalu, KRAS sendiri masih membukukan kerugian yang tidak sedikit, yaitu mencapai US$62,3 juta. 

Baca Juga: Bos Pilih Hengkang, Nasib Krakatau Steel Makin di Ujung Tanduk

Melihat kondisi perusahaan yang semakin tidak stabil, investor di pasar saham pun ikut ketar-ketir dan berimbas pada pergerakan saham KRAS. Sebetulnya, pada awal pembukaan perdagangan bursa pagi tadi, investor mulai menaruh kepercayaan terhadap KRAS yang kemudian membuat saham KRAS dibuka hijau pada level Rp398 per saham.

Baca Juga: Mulai Berbenah, Tiga Entitas Anak Usaha Krakatau Steel Akan Melantai di BEI

Namun, sayang seribu sayang, investor kembali ragu untuk mempertahankan saham KRAS. Alhasil, kini saham KRAS amblas hingga 2,53% ke level Rp386 per saham. Bahkan, beberapa saat lalu, saham KRAS sempat jatuh ke level terendah di Rp386 per saham.

Asal tahu saja, riwayat pergerakan saham KRAS secara jangka panjang terbilang kurang baik. Data bursa mencatat, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, saham KRAS amblas sebesar 15,35% atau setara dengan minus 34,60% dalam waktu tiga tahun terakhir. 

Sore ini, saham KRAS diperdagangkan sebanyak 8,05 juta saham dengan frekuensi 536 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp3,15 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: