Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AAJI Optimis Premi Asuransi Moncer di Paruh Kedua 2019, Sebabnya?

AAJI Optimis Premi Asuransi Moncer di Paruh Kedua 2019, Sebabnya? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimis pada semester kedua tahun ini total pendapatan perusahaan asuransi akan meningkat seiiring dengan menggeliatnya iklim investasi di pasar modal Indonesia. 

 

Ketua Umum AAJI, Budi Tampubolon mengatakan bahwa meman pada kuartal pertama pendapatan premi asuransi jiwa mengalami penurunan dan hasil kuartal II tahun ini hasilnya belum keluar.

 

"Pendapatan premi yang dikaitkan dengan investasi sangat dominan, karena iklim investasi akan semakin bagus di 2019. Premi memang menurun, tetapi total pendapatan naik yang didukung positifnya investasi, terutama unit link," katanya, dalam acara MDRT Day Indonesia 2019 di Jakarta, Selasa (23/7/2019). 

 

Baca Juga: IHSG Bersinar, AAJI Optimis Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Tumbuh 20%

 

Ia menilai, situasi politik pasca pemilihan umum yang berlangsung damai juga menjadi sentimen positif bagi iklim investasi, sehingga para pelaku pasar pun telah meninggalkan aksi wait and see dan memutuskan untuk menempatkan modal di instrumen investasi. "Tahun ini merupakan tahunnya unitlink," ucapnya.

 

Secara umum, dia menambahkan,pada kuartal kedua hingga akhir tahun ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan portofolio investasi. "Wait and see investor sudah berakhir. Ini saatnya action. Unit link akan tumbuh, karena kondisi pasar juga bagus," imbuhnya.

 

Dalam kesempatan ini, Budi juga menjelaskan terkait dengan gelaran Million Dollar Round Table (MDRT), yang merupakan perkumpulan profesional asuransi atau yang disebut juga Asosiasi Premier Profeaional Finansial (APPF). Sedangkan, MDRT Day merupakan seminar tahunan untuk mendorong profesionalisme agen asuransi dalam upaya menciptakan financial planner di industri perasuransian dan menjadikan advisor di pasar keuangan global.

 

Menurutnya, sejauh ini agen asuransi mampu berkontribusi hingga mencapai 40 persen terhadap total premi. "Kami optimistis premi asuransi jiwa semester kedua tahun ini akan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan semester kedua 2018, terlebih lagi dukung oleh kondisi investasi," tuturnya.

 

Baca Juga: Anggota MDRT Tumbuh 40% di 2018, AAJI Beri Apresiasi

 

Namun demikian, jelas Budi, sejauh ini masih ada tantangan besar dari sisi keagenan industri asuransi jiwa, yakni terkait peningkatan jumlah anggota MDRT Indonesia, lantaran jumlah agen asuransi dengan jumlah agen MDRT hanyabl 0,5 persen. "Kuartal I-2019, jumlah agen asuransi meningkat 0,4 persen (yoy) menjadi595.192 orang," ucapnya.

 

Budi menjelaskan, saat ini agen asuransi sudah meninggalkan status sales dan sudah menjadi profesi pendamping nasabah dalam membuat perencanaan  keuangan (financial planner). "Komunitas MDRT tumbuh 30 persen dalam dua tahun terakhir. Perannya sangat besar bagi pertumbuhan industri asuransi jiwa," ujarnya.

 

Sementara itu, Glen Alexander Winata, Country Chair MDRT Indonesia mengungkapkan, per Juli 2019 jumlah anggota MDRT Indonesia sebanyak 2.459 orang. "Maka tahun ini MDRT Indonesia masuk urutan ke-10 top member seluruh dunia dan nomor tiga di Asia Tenggara, di bawah Thailand dan Vietnam," ucap Glen.

 

Dia menargetkan, pada tahun 2020 jumlah anggota MDRT Indonesia bisa mencapai 3.000 member. Glen menyebutkan, untuk menjadi anggota MDRT, seorang agen asuransi perlu mengantongi premi dari penjualan pribadi sebesar Rp583.443.600 yang merupakan akumulasi premi pertama per tahun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: