Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelontorkan Rp28 Triliun, Labuan Bajo Mau Disulap Jadi Destinasi Wisata Dunia

Gelontorkan Rp28 Triliun, Labuan Bajo Mau Disulap Jadi Destinasi Wisata Dunia Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo (BOPLB) didorong agar melakukan percepatan dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat melakukan kunjungan kerja di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, pada Selasa (23/7/2019).

"Badan Otorita Pariwisata harus mempercepat pengembangan pariwisata di Labuan Bajo seperti arahan Presiden. Sehingga, Labuan Bajo dapat segera mungkin menjadi destinasi pariwisata kelas dunia," ujar Arief.  Sebelumnya Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar pengembangan fasilitas pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT harus selesai pada 2020.

Arief mengatakan untuk mempercepat penyelesaian pengembangan pariwisata di satu destinasi pariwisata super prioritas dibutuhkan investasi sebesar US$2 miliar atau Rp28 triliun.

Baca Juga: Menpar Targetkan Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Premium

"Total investasi yang dibutuhkan untuk mempercepat pengembangan destinasi pariwisata untuk satu destinasi rata-rata membutuhkan US$2 miliar atau Rp28 triliun. Dimana US$1 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar, sementara US$1 miliar untuk amenitas seperti hotel, resort, dan lain-lain," ujarnya.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Menpar melakukan peninjauan kesiapan 3A (Aksesibilitas, Atraksi, dan Amenitas) untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata berkelas atau premium ke sejumlah lokasi di wilayah itu. Adapun lokasi yang dikunjungi di antaranya Desa Wisata Liang Ndara, Gua Batu Cermin, Puncak Waringin, dan Pelabuhan Marina ASDP.

Di Desa Liang Ndara, Menpar meninjau percontohan Homepod yang akan menjadi amenitas penginapan bagi wisatawan. Dilanjutkan peninjauan penataan Gua Batu Cermin, yang nantinya akan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti Kampung Festival Labuan Bajo, Playground Anak, Plaza Pengunjung, Pusat Belanja Kreatif, Food Court, gazebo dan pedestarian, area parkir roda empat, panggung terbuka, Workshop Kreatif, dan Pondok Kuliner.

Baca Juga: Dari Keindahan Alamnya, Labuan Bajo Cetak PAD Rp135 Miliar

Kunjungan Kerja dilanjutkan dengan peninjauan ke Puncak Waringin, Manggarai Barat, NTT. Rencananya, di lokasi ini akan dibangun Rest Area dan Souvenir Shop menggunakan desain arsitektur nusantara yang diharapkan selesai pada Desember 2019. Kawasan Pelabuhan Marina ASDP menjadi lokasi peninjauan terakhir. Marina Komodo Labuan Bajo merupakan pusat komersial yang telah beroperasi sejak Mei 2019.

Saat ini sudah ada 6 tenant yang beroperasi (Starbucks, Sport Station, Cafe Melinjo, Sunglass, BurnBurn, dan Fila). Sejumlah tenant lainnya sedang dalam proses operasional (Sarinah, L'art, Warung Made, Miniso, dan Bank). Selain itu, di lokasi ini juga akan dibangun hotel di bawah operator Hotel Indonesia Group.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: