Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Siapkan 7 Agenda Pembangunan, Bidik Ekonomi 6% hingga TPT 4%

Pemerintah Siapkan 7 Agenda Pembangunan, Bidik Ekonomi 6% hingga TPT 4% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebutkan bahwa ada tujuh agenda pembangunan dalam rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Pertama, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas yang dititikberatkan pada peningkatan daya dukung dan kualitas sumber daya ekonomi berkelanjutan serta meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, ekspor, dan daya saing ekonomi. Kedua, mengembangkan wilayah guna mengurangi kesenjangan yang dititikberatkan pada pemenuhan pelayanan dasar dan peningkatan ekonomi wilayah.

"Ketiga, meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing yang dititikberatkan pada pemenuhan layanan dasar, seperti pemerataan pendidikan berkualitas dan meningkatkan akses dan mutu kesehatan, memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial, meningkatkan kualitas anak, perempuan, dan pemuda, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan produktivitas dan daya saing SDM, serta mengendalikan pertumbuhan penduduk," kata dia dalam Forum Konsultasi Pusat dalam rangka Penyusunan RPJMN 2020-2024 di Hotel Double Tree, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Selanjutnya, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dengan meningkatkan karakter dan budi pekerti yang baik, membangun etos kerja. Kelima, memperkuat infrastruktur dalam mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.

Baca Juga: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Signifikan, Kuncinya Efisiensi 3 Hal Ini

Keenam, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim. Terakhir, memperkuat stabilitas politik, hukum, pertahanan, dan keamanan serta transformasi pelayanan publik.

"RPJMN 2020-2024 menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi 5,4-6,0% per tahun, tingkat kemiskinan menurun jadi 6,5-7%, tingkat pengangguran terbuka (TPT) antara 4,0-4,6%, dan rasio gini mencapai 0,370-0,374," beber Bambang.

Menurutnya, untuk mempertajam fokus dan pengendalian program, rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024 disusun bersama dengan Major Project 2020-2024 yang memuat proyek-proyek strategis dan terintegrasi dengan melibatkan kementerian/lembaga, pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan masyarakat.

Beberapa Major Project ini antara lain percepatan penurunan angka kematian ibu dan stunting, pembangunan Tol Sumatera dan Trans Papua, penyelesaian kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) seperti Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo, dan Wakatobi, pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0, serta pengembangan wilayah Metropolitan seperti Palembang, Banjarmasin, Makassar, dan Denpasar.

Selain itu, rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024 telah mengarusutamakan pembangunan rendah karbon (PRK), serta target dan indikator tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) untuk mencapai pembangunan inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Bappenas Ingin RPJMN 2020-2024 Adopsi Ekonomi Hijau

Bambang mengatakan, "Untuk menjaring masukan kami akan melakukan serangkaian kegiatan, yaitu serangkaian konsultasi regional dengan daerah dan konsultasi publik dengan masyarakat. Kesepakatan dalam konsultasi ini akan jadi masukan dalam penyusunan rancangan awal RPJMN 2020-2024."

"Kementerian/lembaga dapat menggunakan rancangan teknokratik ini sebagai bahan penyusunan rancangan teknokratis rencana strategis (renstra) kementerian/lembaga sebagaimana yang diamanatkan undang-undang dan peraturan perundangan terkait," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: