Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penduduk 4 Negara Asia Pasifik Ini Paling Sering Bepergian, Ada Indonesia?

Penduduk 4 Negara Asia Pasifik Ini Paling Sering Bepergian, Ada Indonesia? Kredit Foto: Unsplash/Mantas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelancong internasional dari China, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan telah berkontribusi sebesar 18,5% terhadap pengeluaran perjalanan global (global travel expenditure) di 200 kota terbaik di dunia. Angka tersebut meningkat 11% dari satu dekade lalu.

Kontribusi tersebut pun membawa empat negara Asia Pasifik itu masuk ke dalam 10 negara asal teratas di dunia berdasarkan jumlah wisatawan. Ke-10 negara asal teratas dengan jumlah wisawatan terbesar di dunia versi MasterCard secara urutan, ialah Amerika Serikat, China, Jerman, Britania Raya, Perancis, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Rusia, dan Taiwan.

Data ini berdasarkan laporan terbaru Mastercard, Global Destination Cities Index (GDCI): Origins, yang memeringkat negara asal dari wisawatan mancanegara yang berkunjung ke berbagai pusat regional dan 200 kota wisata terpopuler di dunia.

"Wisatawan dari Asia sebagian besar masih memilih untuk mengunjungi destinasi yang berada dalam kawasan Asia sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan antarnegara Asia," demikian tulis laporan tersebut yang dikutip redaksi WE Online, Kamis (25/7/2019).

Baca Juga: Mau Traveling, Tapi Bujet Minim? Coba Fitur Baru dari Agoda

Laporan tersebut mengungkapkan, wisatawan, yang berkunjung untuk urusan bisnis dan berlibur, dari 10 negara asal teratas jumlahnya hampir separuh (49,1%) dari jumlah kedatangan wisatawan internasional yang bermalam di 200 destinasi tersebut.

Selain itu, 48,4% dari total pengeluaran mereka menunjukkan manfaat dari wawasan ini dapat membantu pemerintah, para pedagang (merchant), serta industri wisata global, yang berkontribusi sebesar US$8,8 triliun dan 319 juta pekerjaan di 2018, dalam mengambil keputusan.

"Yang menarik dari Asia Pasifik, pengeluaran dari kawasan ini tidak hanya berkontribusi hampir dua kali lipat dalam satu dekade terakhir terhadap pengeluaran perjalanan global. Kami bahkan belum sepenuhnya 'menyentuh permukaan' dalam hal persentase penduduk yang melakukan perjalanan ke luar negeri," ungkap Rupert Naylor, Senior Vice President, Data & Services, Asia Pacific, Mastercard.

Amerika Serikat sendiri tetap menjadi destinasi favorit urutan ketiga untuk berlibur dan urusan bisnis bagi wisatawan dari China Daratan, dan destinasi nomor satu yang paling banyak dikunjungi oleh penduduk Jepang dan Australia (bila menjumlahkan total pengunjung ke semua kota GDCI di setiap negara).

Negara-negara di Asia Pasifik meliputi 40% dari 20 negara asal teratas dalam indeks, dengan Australia berada di peringkat 11, India di peringkat 12, Indonesia di peringkat 19, dan Malaysia di peringkat 20.

Jumlah penduduk Korea Selatan dan Taiwan yang melakukan perjalanan ke luar negeri pun semakin meningkat signifikan, naik enam dan empat peringkat secara berurutan sejak 2009. Ini pertama kalinya kedua negara tersebut masuk dalam daftar 10 negara teratas.

Sedangkan Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, berada di peringkat 19 dalam indeks Origins (dengan 4,6% Compound Annual Growth Rate/CAGR). Wisatawan dari Indonesia berada di peringkat ketujuh dalam pertumbuhan pengeluaran perjalanan dalam satu dekade terakhir (9,7%), menunjukkan daya beli masyarakat yang meningkat.

Baca Juga: Menpar Akui Belum Puas terhadap Capaian Kunjungan Wisman

Temuan yang menarik lainnya, tiga negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, yakni China, India, dan Indonesia, di mana hanya 1, 0,5, dan 1,7 perjalanan satu malam ke destinasi internasional dilakukan oleh per 100 penduduk ke 200 destinasi di 2018. Angka ini menunjukkan potensi perjalanan dan pariwisata yang luas dan berkembang dari negara-negara tersebut.

"Hal ini menunjukkan kesempatan besar bagi pemerintah lokal dan pelaku bisnis untuk memanfaatkan wawasan ini agar dapat membuat perencanaan yang lebih baik, serta mempromosikan perjalanan, pariwisata, dan penawaran ritel mereka," tegas Naylor.

Angka-angka tersebut sangat kontras dengan Australia, di mana 42,7 perjalanan internasional satu malam per 100 penduduk ke 200 kota tersebut terjadi di 2018.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: