Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lokakarya di Belanda, Kemendag Ungkap Kunci Utama Peningkatan Ekspor

Lokakarya di Belanda, Kemendag Ungkap Kunci Utama Peningkatan Ekspor Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Den Haag -

Kementerian Perdagangan menggelar lokakarya intelijen pasar dengan mendongkrak daya saing di pasar global sebagai upaya meningkatkan ekspor Indonesia.

Lokakarya ini diperuntukkan bagi 24 perwakilan perdagangan yaitu Atase Perdagangan, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan beberapa fungsi ekonomi Perwakilan RI di seluruh dunia. Acara ini berlangsung di Den Haag, Belanda pada 22?24 Juli 2019 dan dihadiri Duta Besar RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja.

"Intelijen pasar yang baik merupakan kunci utama pengembangan pasar untuk produk barang dan jasa Indonesia serta dasar menjalankan strategi memenangkan persaingan perdagangan internasional. Kegiatan ini dimaksudkan mempertajam metode penggalian informasi pasar secara langsung dari tangan pertama yaitu buyers, tenaga ahli, sumber-sumber terkait, serta melalui pameran dagang," terang Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda saat membuka lokakarya, Den Haag, Kamis (25/7/2019).

Baca Juga: Tingkatkan Ekspor, Kemendag Lakukan Kunjungan ke Importir Rempah di Belanda

Menurut Arlinda, informasi mengenai perkembangan pasar dan berbagai latar belakang terbentuknya sebuah permintaan pasar tidak mudah ditemukan, tetapi perlu digali dari sumber-sumber yang memang memiliki kecakapan dan pengetahuan di bidangnya. Untuk itu, para pejabat perwakilan perdagangan RI di luar negeri perlu mengetahui dan mempraktikkan teknik mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.

"Dalam menghadapi tantangan dalam meningkatkan ekspor Indonesia, perwakilan perdagangan Indonesia diharapkan memperkuat perannya melalui reorientasi fungsi perwakilan perdagangan dari agen pemerintah menjadi agen bisnis dan intelijen bisnis. Kemendag memahami bahwa riset pasar yang berkualitas berperan penting pada peningkatan kinerja ekspor yang menjadi salah satu tugas utama perwakilan perdagangan di luar negeri," ujar Arlinda.

Lokakarya ini merupakan kerja sama antara Direktorat Jenderal PEN dengan the Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Belanda. Sinergi Ditjen PEN dengan CBI ini telah berlangsung sejak 2014?2017. Pada saat itu, sinergi keduanya dimaksudkan untuk mendorong ekspor produk bahan makanan ke pasar Eropa.

Baca Juga: Penuhi Standar Ekspor, Indonesia-Belanda Siap Promosikan E-Cert

Sebelumnya, Kemendag dan CBI berhasil memberikan manfaat yang sangat besar dalam membantu para pelaku usaha produk bahan makanan yang mengekspor ke pasar Eropa. Indonesia menawarkan berbagai macam produk tersebut dan memiliki potensi untuk bersaing dengan produk kalangan kelas atas (high end).

Bersamaan dengan penyelenggaraan lokakarya, Kemendag juga melakukan kerja sama dengan CBI untuk mengembangkan produk-produk dekorasi rumah agar bisa masuk ke pasar Eropa. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Kemendag dengan CBI.

Belanda menempati peringkat pertama di Uni Eropa sebagai pasar terbesar untuk ekspor produk
dekorasi rumah Indonesia. Total ekspor produk dekorasi rumah dari Indonesia ke Belanda pada
2018 sebesar USD 109 juta. Pada periode 2014?2018, jumlah ekspor produk tersebut
menunjukkan tren yang meningkat sebesar 3,38 persen.

"Secara umum, tren ekspor produk dekorasi rumah Indonesia ke Uni Eropa masih harus terus
digenjot ekspornya. Sehingga, intelijen pasar berguna mencari peluang pasar. Dengan program
baru ini, diharapkan Kemendag bisa terus menjaga dan meningkatkan kerja sama yang baik,
sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi kedua negara," tutup Arlinda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: