Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Daftar Haji Sejak TK, Jamaah Asal Pandeglang Ini Punya Cita-Cita Mulia

Daftar Haji Sejak TK, Jamaah Asal Pandeglang Ini Punya Cita-Cita Mulia Kredit Foto: SINDOnews
Warta Ekonomi, Jeddah -

Di antara jamaah haji Indonesia yang turun di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, paras Muhammad Rouf Islami Pasha memang paling berbeda. Wajah dan polahnya menunjukkan bahwa umurnya masih belia.

Kontras dengan kebanyakan jamaah yang telah lanjut usia. Rouf tersipu malu ketika Tim Media Center Haji (MCH) menghampirinya di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Kamis (25/7/2019) sore.

Dia bersama keluarganya baru turun di gate fast track yang berada di ujung timur bandara. Jalur cepat di terminal haji ini menunjukkan bahwa Rouf dan keluarganya terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Baca Juga: Bawa Rombongan Haji, Pesawat Garuda Putar Balik Kembali ke Bandara

“Kami dari Pandeglang, Banten,” kata Asep Saebani, ayah Rouf didampingi istrinya, Lia Fitriani serta salah satu kakak perempuan Rouf.

Rouf memang masih remaja. Umurnya baru 18 tahun. Masih sangat muda dibandingkan dengan mayoritas jamaah haji Indonesia yang berusia lebih dari 65 tahun. Asep mengaku telah mendaftarkan Rouf naik haji saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).

Tidak ada alasan khusus mengapa Asep mendaftarkan anaknya dalam usia dini. Menurutnya, mumpung waktu itu ada rezeki, sehingga sekalian mendaftarkan seluruh keluarganya naik haji. “Karena waktu itu, daftar (haji) lama, (harus menunggu) 7-10 tahun, jadi saya inisiatif daftarin anak dari kecil, sehingga pas balig sudah bisa berangkat,” katanya.

Baca Juga: Calon Jamaah Haji Tetap Dilindungi JKN-KIS, Asalkan...

Sebulan sebelum berangkat ke Tanah Suci, kata Asep, dirinya mempersiapkan mental dan fisik Rouf dengan baik. Menurutnya, kekuatan fisik sangat penting dalam melaksanakan ibadah haji. Apalagi cuaca/suhu di Arab Saudi sangat berbeda dengan Indonesia, sehingga harus diantisipasi.

Dari segi spiritual, Asep tidak terlalu mempersiapkan sebab Rouf adalah santri di Pondok Pesantren Darul Ihsan Pandeglang. Anak keduanya itu telah mondok sejak tamat dari madrasah ibtidaiah (MI) untuk menjadi penghafal Alquran (hafiz).

“Dia sudah hafal tujuh juz,” kata warga Sukajadi, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang ini. Rouf sendiri mengaku sangat bersyukur bisa naik haji dalam usia belia. Dia tidak memiliki keinginan mulukmuluk untuk dipanjatkan sebagai doa di Tanah Suci.

Baca Juga: 383 Kloter Pertama Calhaj Masuk Asrama Haji Medan

Dia hanya ingin menjadi hafiz Alquran. “Semoga tahfiz -nya cepet,” tuturnya singkat. Ibunda Rouf, Lia, mengatakan bahwa Rouf memang sudah tertarik dengan ilmu agama sejak kecil. Selepas lulus MI, dia berminat menjadi hafiz Alquran.

“Dia mewarisi kakeknya, KH Zainuddin, seorang ulama dari Malimping,” ujar Lia. Tidak ada keinginan lain dari pasangan Asep dan Lia, kecuali Rouf menjadi anak saleh, penghafal Alquran, dan selalu haus akan ilmu agama. “Semoga jadi anak saleh dan salehah, dan hajinya mabrur dan mabruroh diterima Allah SWT,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: