Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemuda Ini Dapat Omzet Menggiurkan dari Bertani

Pemuda Ini Dapat Omzet Menggiurkan dari Bertani Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang pemuda bernama San sukses menjadikan pertanian sebagai ladang uang. Lelaki 26 tahu lulusan Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor (IPB) ini membuka mata banyak anak muda terhadap profesi tani yang sangat menjanjikan.

 

"Saya mengelola delapan hektar lahan milik pribadi serta 70 ha lahan milik PTPN 8 bersama 243 petani di Kabuten Cianjur, Jawa barat," ujar San dalam acara Kick Andy, Jumat (26/7).

 

Baca Juga: Wew! Petani Ini Jadi Konglomerat Berkat Kentang Goreng

 

San mengatakan bahwa pertanian sekarang tidak bisa disamakan dengan pertanian jaman dulu. Kata dia, pertanian sekarang memiliki ruang dan potensi besar dalam meraup untung. Terlebih, pemerintah sudah membuka akses melalui mekanisasi modernisasi.

 

"Petani masih menjadi profesi yang kurang diminati oleh generasi milenial karena perspektif petani itu kotor, pendidikan rendah, income kurang bergairah, dan pandangan pandangan negatif lainnya. Tapi coba kita balik kondisi itu semua," katanya.

 

Baca Juga: Hebat! Berkat Metode Bamele, Petani Bawang di Nganjuk Untung Dua Kali Lipat

 

San mengaku ingin mengajak anak muda untuk menerapakan manajemen on farm dan off farm pada bisnis pertanian yang sedang dijalani para anak muda. Ia percaya bahwa kerja keras dan manajemen yang baik akan mendatangkan kesuksesan.

 

"Alhamdulillah saya sudah mampu mempekerjakan 50 staff di on farm maupun off farm, kemudian memperoleh omzet bulanan yang menggiurkan, juga telah mengirimkan produk ke modern market," katanya.

 

Baca Juga: Petani Indonesia Bisa Sejahtera, Andaikan...

 

Menurut San, modern market tersebut adalah perusahaan retail yang bekerja sama dengan 25 hotel dalam penyediaan kebutuhan sayur. Selain itu, ada juga pengiriman ke restaurant catering (HoReCa) yang tersebar di area Puncak, Bogor dan Jakarta.

 

"Gimana? Masih kurang menarik? Kalau masih kurang juga, berarti mainnya belum jauuuh. Masih kebanyakan kepo-kepo di HP aja," tukas San sambil tertawan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: