Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno buka suara terkait pembatalan kerja sama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dengan PT Mahata Aero Teknologi.
Ia menjelaskan bahwa Garuda Indonesia diminta untuk menyajikan kembali (restatement) laporan keuangan 2018. Hal tersebut perlu dilakukan karena pendapatan dari kerja sama denganmMahata sudah dicatat sebagai pendapatan. Namun, aslinya, masih bersifat piutang.
"Yang kita lihat kalau sekarang dikatakan, kenapa sih mungkin itu di-restatement, karena persoalannya secara kontrak itu kan harus menunjukkan bahwa kekuatan Mahata-nya itu mampu untuk merealisasikan kontrak itu," katanya kepada wartawan, di tambang Grasberg, Papua, Sabtu (27/7/2019).
Baca Juga: Garuda 'Putar Otak' Demi Pangkas Biaya
Baca Juga: Berbanding 180 Derajat dengan JK, Begini Respons Menteri Rini Soal Nasib Krakatau Steel
Selain itu, ia menjelaskan berdasarkan penilaian regulator, realisasi kontrak dari Mahata kemungkinan tidak akan tercapai. Sambungnya, dari hasil tersebut Garuda direkomendasikan untuk membatalkan kerja sama tersebut.
Ia pun meminta Garuda Indonesia untuk kembali mengkaji kerja sama dengan Mahata. "Oleh karena itu yang kami minta dari direksi review kembali. Kalau memang, toh juga sudah di-restatement. Dengan kondisi seperti ini harus direview kembali oleh direksi. Memang kalau kelihatannya seperti yang diindikasikan oleh OJK ya kalau harus dibatalkan ya dibatalkan," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
