Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

YKI Catat Persentase Penyakit Tak Menular di Indonesia 70 Persen

YKI Catat Persentase Penyakit Tak Menular di Indonesia 70 Persen Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Kepala Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof Aru Sudoyo mengatakan persentase penyakit tidak menular atau noncommunicable desease (NCD) di Indonesia saat ini sudah mencapai 70 persen. Kondisi itu lantaran adanya perubahan gaya hidup.

"Jadi kita menghadapi satu masalah yang amat besar, yaitu meningkatnya penyakit tidak menular atau noncommunicable desease," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, belum lama ini.

Penyakit tidak menular itu di antaranya adalah diabetes, hipertensi, dan kanker. Ia menyebutkan pada umumnya, dalam 20 tahun terakhir ada transisi atau perubahan gaya hidup yang jelas sekali terlihat di dalam masyarakat.

Perubahan gaya hidup yang dimaksud adalah gaya hidup tidak sehat seperti merokok, begadang, kurang berolahraga dan terlalu banyak makan seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Perubahan gaya hidup yang menjadi semakin tidak sehat itu meningkatkan jumlah penyakit tidak menular di Indonesia.

Sebelumnya, ia menyebutkan persentase penyakit tidak menular di Indonesia hanya ada 37 persen dari semua jenis penyakit. Namun, saat ini persentasenya bertambah menjadi 70 persen.

Penyakit menahun seperti diabetes, kata Aru, justru lebih memudahkan munculnya penyakit kanker. Penderita penyakit tidak menular tersebut umumnya datang ke dokter saat sudah stadium lanjut, sehingga sulit untuk disembuhkan.

Banyaknya pasien penyakit yang datang setelah stadium lanjut juga membebani pemerintah karena memerlukan pengobatan dengan biaya cukup besar. Karena itu, YKI berupaya mengedukasi masyarakat sehingga mereka mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai tindak pencegahan.

Aru kembali menegaskan bahwa upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah perilaku gaya hidup menjadi lebih sehat, dengan banyak berolahraga, menghindari rokok dan mengonsumsi makanan dengan pola makan yang sehat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: