Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PHE WMO Kembali Sabet Penghargaan Sebagai Perusahaan Peduli Lingkungan

PHE WMO Kembali Sabet Penghargaan Sebagai Perusahaan Peduli Lingkungan Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia pemerintah provinsi Jatim terus menekan semua pihak agar perduli terhadap lingkungan sekitarnya. Bahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, secara tegas ,menyerukan kepada industri untuk menggunakan tekhnologi ramah lingkungan. Pengurangan penggunaan plastik, hingga stop pencemaran lingkungan.

Khofifah mencatat dari data World Health Organization (WHO) setiap tahun sekitar 7 juta orang meninggal karena polusi udara. Dari 7 juta itu sekitar 70% berada di kawasan Asia Pasifik. 

"Sedangkan data yang saya terima per hari ini, update pagi ini, di Indonesia sekitar 62.000 penduduk Indonesia, meninggal karena polusi udara," kata Khofifah di Probolinggo dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia bertajuk "Biru Langitku Hijau Bumiku" Minggu (28/7/2019) kemarin.

Baca Juga: Jalan Anies, Ganjar, Khofifah, dan Emil Tak Mulus di Pilpres 2024

Baca Juga: Pertamina Pastikan Terus Intensif Tangani Masalah Kebocoran Gas di Area PHE ONWJ

Dalam kesempatan itu, pemprov Jatim  memberikan  penghargaan sejumlah perusahaan salahnya satunya adalah Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura dan perusahaan lainnya sebagai perusahaan ramah lingkungan.

Dijumpai terpisah General Manager PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Ani Surakhman, mengatakan, sejak 2011 Pertamina di Jatim , sudah mengiplementasikan arahan dan monitoring SKK migas terkait lingkungan hidup. 

"Ada beberapa daerah yang kita jadikan tujuan pendidikan lingkungan hidup. Antara lain Pulau Madura, Kabupaten Gresik, Bangkalan dan sekitarnya," kata Ani.

Kendala implementasi Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), sesuai SKK Migas menurut Ani, terletak pada budaya dan sumber daya manusia sekitar program pertamina. Namun dengan usaha maksimal, hambatan itu akhirnya teratasi. 

"Saat ini kita sudah berhasil mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak lingkungan hidup yang bersifat negatif. Kita juga sudah memaksimalkan dampak positif pertamina di beberapa daerah garapan," ujarnya.

Harapan kedepan PT PHE WMO tetap konsen monitoring keunggulan dan kelemahan pengelolaan lingkungan. Mampu mendeteksi secara dini perubahan perubahan kualitas lingkungan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: