Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sepak Terjang Eddy Sariaatmadja, dari Bisnis Layanan Komputer Hingga Media

Sepak Terjang Eddy Sariaatmadja, dari Bisnis Layanan Komputer Hingga Media Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sederet konglomerat. Satu di antaranya adalah Eddy Sariaatmadja, pendiri PT Elang Mahkota Komputer Tbk atau yang sering disebut EMTEK.

EMTEK berdiri tahun 1983 sebagai perusahaan layanan komputer pribadi dan pernah menjadi distributor produk Compaq di Indonesia. Pada tahun 1997, PT Elang Mahkota Komputer Tbk berganti nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.

Eddy merupakan sosok pemimpin yang low profile. Meski bergelimang harta, Eddy tak segan-segan menggelontorkannya untuk kegiatan amal. Bahkan, Forbes pernah menobatkannya sebagai orang terkaya paling dermawan di Asia pada tahun 2018.

Baca Juga: Simak Kisah Presiden Termiskin di Muka Bumi

Namanya masih terdapat di salah satu posisi sebagai konglomerat Tanah Air versi Forbes tahun ini. Tepatnya, pria kelahiran 11 Desember 1963 ini menduduki posisi ke-15 dengan harta US$1,3 miliar atau sekitar Rp18,2 triliun.

Semasanya memimpin EMTEK, Eddy terus berinovasi. Siring perkembangan bisnis, ia mulai tertarik melebarkan sayap melalui bisnis televisi. Pengetahuan bisnis media itu sejalan dengan latar belakang pendidikannya di bidang Engineering Science di University of New South Wales, Australia, menjadi modal bagi usahanya di bidang teknologi, khususnya media pertelevisian.

Akhirnya, EMTEK pun menguasai PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang menaungi SCTV. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan itu mampu meraih keuntungan hingga senilai Rp1,82 triliun. Penjualan bersihnya mencapai Rp1,2 triliun. Dengan begitu, keluarga Eddy Kusnadi mampu menguasai saham SCTV sebesar 78,69%.

Baca Juga: Kisah Sukses Theodore Rachmat, dari Sales Kini Jadi Konglomerat

Tidak hanya itu, Emtek Group juga mengakuisisi stasiun televisi Indosiar pada 2011 dengan nilai kesepakatan Rp1,6 triliun.

Sadar akan media digital terus berkembang, pada 2012, Eddy masuk ke bisnis media online dengan membentuk PT Kreatif Media Karya (KMK Online). KMK menaungi beberapa portal online seperti Vidio.com, Bintang.com, dan Liputan6.com.

Terbaru, pada 2018, KMK Online mengakuisisi 50% saham dari KapanLagi Network (KLN). KLN ini sendiri menaungi sejumlah platform online, sebut aja KapanLagi, Bola, Famous, Dream, Brilio, Fimela, Vemale, Merdeka, dan Otosia.

Pendidikan terkait teknologi dan bakat bisnisnya, menjadikan Eddy Kusnadi sebagai tokoh bisnis yang cerdas melihat peluang dan mengeksekusinya dengan langkah tepat sasaran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: