Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Peritel terbesar di Indonesia, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan pertumbuhan pendapatan yang tidak signifikan pada semester pertama tahun 2019 ini. Terhitung hingga Juni 2019, pendapatan Matahari hanya tumbuh 0,6% menjadi Rp5.950 miliar.
CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Richard Gibson, mengakui bahwa persaingan di industri ritel Tanah Air semakin kompetitif akhir-akhir ini. Kendati begitu, Matahari masih mampu membukukan pertumbuhan penjualan kotor sebesar 1,7% dari Rp10.370 miliar menjadi Rp10.548 miliar di paruh pertama 2019.
Baca Juga: Yah, Matahari Alami Penurunan Laba Bersih di 3 Bulan Pertama Tahun Ini
"Meskipun lingkungan ritel semakin kompetitif, yang didorong oleh promosi para pemain marketplace online, kami terus melihat bisnis kami tumbuh di seluruh Indonesia. Ini adalah bukti kekuatan merek Matahari," tegas Richard secara tertulis, Jakarta, Selasa (30/07/2019).
Baca Juga: Matahari Resmi Buka Mono Store Kedua di Surabaya
Sebagai informasi, hingga saat ini Matahari mengoperasikan 162 gerai yang tersebar di 75 kota di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian, Matahari juga telah membuka satu gerai baru dengan format besar di Bandung, Jawa Barat dan dua gerai specialty stores di Surabaya, Jawa Timur dan Cibubur, Jawa Barat. Selanjutnya, Matahari mengantisipasi pembukaan dua gerai baru dengan format besar di tahun ini.
"Ke depannya, kombinasi investasi dan peningkatan pada penawaran barang dagangan kami dan analisa kampanye pemasaran yang lebih terarah akan memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan kami di masa depan," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
