Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Naik 11%, Segini Laba UNTR di Semester I 2019

Pendapatan Naik 11%, Segini Laba UNTR di Semester I 2019 Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT United Tractors Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp43,3 triliun atau meningkat sebesar 11% dibandingkan dengan semester pertama tahun 2018 sebesar Rp38,9 triliun.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih, Perseroan membukukan laba bersih sampai dengan bulan Juni 2019 mencapai Rp5,6 triliun atau meningkat sebesar 2% jika dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp5,5 triliun.

Corporate Secretary UNTR, Sara Loebis mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh kinerja yang lebih baik dari segmen usaha Kontraktor Penambangan dan adanya kontribusi baru dari segmen usaha Pertambangan Emas, namun terdapat penurunan kinerja segmen usaha Mesin Konstruksi dan Industri Konstruksi.

Baca Juga: Bisnis Kontraktor Pertambangan Melaju, UNTR Raih Laba Bersih Sebesar Rp3,1 Triliun

"Masing-masing segmen usaha, yaitu: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 28%, 44%, 16%, 8% dan 4% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian," ujarnya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Ia melanjutkan, segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 20% menjadi 1.917 unit, dibandingkan dengan 2.400 unit pada semester pertama tahun 2018. Penurunan tersebut disebabkan oleh melemahnya penjualan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan.

"Namun, Komatsu tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar domestik sebesar 36% (berdasarkan riset pasar internal). Selain itu, pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat sama dengan periode yang sama tahun 2018 yaitu sebesar Rp4,4 triliun," tambahnya.

Baca Juga: Akan Akuisisi Tambang, UNTR Alokasikan Capex US$800 Juta

Sara menjelaskan, untuk penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks mengalami penurunan dari 417 unit menjadi 302 unit, dan penjualan produk Scania turun dari 533 unit menjadi 291 unit.

"Penurunan penjualan UD Trucks dan Scania dikarenakan pengaruh penurunan harga batu bara dimana kedua produk tersebut banyak digunakan di sektor pertambangan," kata dia.

Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi turun 13% menjadi sebesar Rp12,1 triliun dibandingkan Rp13,9 triliun pada periode yang sama tahun 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: