Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JK Ungkap Ganjalan Belum Ditekennya Perpres Mobil Listrik

JK Ungkap Ganjalan Belum Ditekennya Perpres Mobil Listrik Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penggunaan mobil listrik menjadi salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara, sehingga Pemerintah akan segera menerbitkan Peraturan Presiden (perpres) terkait mobil listrik.

Baca Juga: Menkeu Pastikan Perpres Mobil Listrik Segera Dirilis

"Kalau kita lihat dunia ini, apalagi di Jakarta ini dianggap suatu kota yang paling tidak bersih udaranya, itu sebagian besar karena mobil. Oleh karena itu, dunia cenderung mengembangkan mobil listrik," kata Kalla di Jakarta, Rabu.

JK mengatakan draf peraturan presiden tentang mobil listrik sudah siap dan akan ditandatangani Presiden Jokowi dalam waktu dekat. Draf perpres tersebut masih dibahas mengenai penghitungan pajak, pemberian insentif bagi produsen serta upaya untuk menyeimbangkan penjualan produk lain.

"Sebenarnya pasti keluar dalam waktu singkat ini. Lagi dibahas tentang keringanan pajak yang apa yang dapat diberikan, dan seimbang dengan produksi yang lain, serta berapa pendapatan negara," ujarnya.

Ia menambahkan untuk mempersiapkan penggunaan mobil listrik itu, Wapres mengatakan perlu persiapan matang dalam menyediakan energi listrik sehingga pembangunan pembangkit energi terbarukan menjadi pilihan untuk dikembangkan. Apabila dalam lima hingga 10 tahun jumlah mobil listrik mengalami peningkatan, maka energi listrik yang dibutuhkan juga mengalami peningkatan.

JK memperhitungkan apabila energi listrik bisa dipakai selama 50 tahun, maka penyusutannya sekitar dua persen setiap tahunnya. Ditambah dengan peningkatan populasi dan pertumbuhan ekonomi, maka kebutuhan energi listrik pasti akan naik sedikitnya 14 persen.

"Oleh karena itu memang hubungan antara lingkungan dengan listrik itu sangat dekat. Maka, transformasi energi itu menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dicermati dan dilakukan bersama, secara policy, secara bisnis dan keperluan konsumen," jelasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: