Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Kondisi Global Tak Stabil, Laba Mark Dynamics Melonjak 25%

Meski Kondisi Global Tak Stabil, Laba Mark Dynamics Melonjak 25% Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) di tengah kondisi ketidakstabilan global masih membukukan pertumbuhan laba yang baik. MARK mencatatkan peningkatan kinerja pada triwulan kedua tahun 2019 dengan laba komprehensif sebesar Rp45,11 miliar atau naik 23,5%, dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp36,54 miliar. Peningkatan laba komprehensif ini berasal dari peningkatan Penjualan sebesar 13,1% menjadi Rp 175,80 miliar per 30 Juni 2019, dibanding Rp 155,45 miliar per 30 Juni 2018.

 

Penjualan sebesar Rp175,80 miliar, sejalan dengan tingginya permintaan produk sarung tangan kesehatan dunia. Pencapaian ini merupakan peningkatan sebesar 13,1% terhadap posisi yang sama pada tahun 2018 sebesar Rp 155,45 miliar. Kontributor Penjualan terbesar masih berasal dari pasar ekspor yang mencapai 92,3% dari total Penjualan yaitu sebesar Rp 162,30 miliar. Sementara pasar domestik menyerap sebesar 7,7% dari total Penjualan atau sebesar Rp 13,50 miliar.

 

Perseroan juga berhasil menjaga tingkat biaya yang lebih rendah dengan mencatat laba kotor sebesar Rp 77,74 miliar, dengan margin laba kotor sebesar 44,2%. Kemudian beban operasional Perseroan tercatat sebesar Rp 16,54 miliar, dengan rasio beban operasional terhadap Penjualan sebesar 9,4%. Pencapaian kinerja operasional Perseroan masih sejalan dengan proforma kinerja yang disampaikan dalam laporan tahunan 2018, yaitu peningkatan Penjualan sebesar 12%, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 22%.

 

Baca Juga: Jajaki Ekspor ke Sri Langka dan India, Mark Dynamics Bidik Laba Rp100 Miliar

 

Presiden Direktur Perseroan, Ridwan Goh menyatakan peningkatan kinerja dicapai menyusul masih meningkatnya permintaan cetakan sarung tangan keramik yang merupakan produk utama Perseroan. “Secara global pertumbuhan permintaan masih terjadi dan terbuka pasar baru, dan ini berimbas pada pencapaian kinerja kami yang merupakan pemasok utama cetakan sarung tangan keramik,” kata Ridwan.

 

Hal yang menarik dari laporan MARK dilihat dari segi asset expansion dimana total aset mencatat kenaikan sebesar 28,7% menjadi sebesar Rp 409,55 miliar per 30 Juni 2019, dibandingkan dengan Rp 318,08 miliar pada 31 Desember 2018. Aset lancar Perseroan meningkat sebesar 23,7% menjadi Rp 200,52 miliar dibandingkan dengan Rp 162,15 miliar. Demikian pula pada posisi aset tidak lancar terdapat peningkatan sebesar 34,1% menjadi Rp 209,03 miliar dibandingkan dengan Rp 155,93 miliar. 

 

Baca Juga: Dipercaya Investor, MARK Peroleh Ini

 

Ini menyatakan bahwa MARK sedang melakukan ekspansi bisnis (dengan memasuki pasar baru dan akuisisi perusahaan). MARK juga tengah menjajaki ekspor ke Sri Lanka dan India selain China dan Vietnam yang sudah dirambah tahun ini. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan, dengan target laba bersih sebesar Rp 100 miliar pada tahun 2019. Dengan PE sebesar 20 kali, dan Profit Margin sebesar 26%, MARK merupakan perusahaan dengan prospek yang menarik.

 

“Kami mencatat kenaikan aset sejalan dengan pengembangan usaha yang kami lakukan, tentunya dengan imbas terjadinya peningkatan kewajiban,” ungkap Ridwan, seraya menyampaikan total kewajiban Perseroan meningkat menjadi Rp 153,30 miliar per 30 Juni 2019, dibandingkan dengan Rp 80,34 miliar per 31 Desember 2018.

 

Peningkatan juga terjadi pada posisi ekuitas Perseroan, yaitu menjadi Rp 256,25 miliar, dari sebelumnya Rp 237,74 miliar. Peningkatan ekuitas terjadi menyusul tercapainya peningkatan saldo laba per 30 Juni 2019 menjadi Rp 157,51 miliar, dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2018 sebesar Rp 138,99 miliar.

 

“Kami juga telah menyelesaikan pembayaran dividen pada tanggal 14 Juni 2019 sebesar Rp 26,6 miliar atau Rp 7 per lembar saham”, tambah Ridwan.

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: