Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia 13 Kesepakatan Bisnis Indonesia dengan Rusia

Ini Dia 13 Kesepakatan Bisnis Indonesia dengan Rusia Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Moskow -

Pertemuan sejumlah pengusaha Indonesia dengan Rusia dalam Program Business Forum yang digelar di Moscow, Rusia, Kamis (1/8/2019), menghasilkan setidaknya 13 kesepakatan bisnis.

Kesepakatan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Jawa Tengah, dan langsung dengan Pemerintah Indonesia.

Beberapa kerja sama bisnis yang ditandatangani adalah dengan Pemerintah DIY, disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Rusia Wahid Supriadi, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Deputi Menteri Perdagangan dan Perindustrian Rusia Alexey Gruzdev. Kerja sama bisnis antara PT Dian Niaga Yogyakarta dan Intro Group LTD/Point Art Rusia ini berupa kontrak jual beli arang batok kelapa dengan merek Cobra senilai €66.600.

Baca Juga: Indonesia-Rusia Resmi Tandatangani 13 Kerja Sama Bisnis Antar Negara

Berikutnya, kerja sama bisnis dengan Pemerintah Jawa Tengah, yang disaksikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Dubes RI untuk Rusia, serta Deputi Menteri Perdagang dan Perindustrian Rusia, antara lain kerja sama bisnis PT Industri Jamu Borobudur dan Greenwood LLC, surat perjanjian perdagangan bisnis dalam herbal berkualitas tinggi produk; PT Karagen Indonesia dan Aromadon LTD, surat perjanjian perdagangan bisnis untuk produk Carrageenan.

Kemudian, PT Ritz Gallery dan Investstory Co Ltd untuk kontrak jual beli mebel dengan nilai US$2 juta, PT Integral Multi Cipta dan Ecofood LLC untuk MoU dengan niat bisnis kolaborasi untuk produk kelapa di Rusia, dan PT Integral Multi Cipta dan Palm Good Trading Company untuk MoU bisnis kolaborasi produk kelapa di Rusia.

Masih di Jawa Tengah, PT Integral Multi Cipta dan Nutspride untuk MoU bisnis kolaborasi produk kelapa di Rusia, Kadin Jawa Tengah dan Euro-Asian Construction Corporation (Evrascon) untuk MoU proyek pembangunan konstruksi nasional, serta PT Asia Starch International dan PT Dredolf untuk MoU pembangunan pertama terintegrasi pabrik tepung di Indonesia, yang akan jadi bagunan terbesar di Asia sekitar €1 miliar.

Sementara Pemerintah Indonesia, diwakili oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, yakni kerja sama bisnis antara Kadin Indonesia dan Far Eastern Grain Company, untuk MoU Tripartit atas pemasokan gandum ke pasar Indonesia.

Lalu, PT Mayora Inda dan FT Service LLC, untuk MoU jual beli biskuit Coffee Joy dan permen Kopiko senilai US$2,5 juta, serta PT Ina Aci Aviasi dan ACI Group, untuk agen dan konsultasi eksklusif kesepakatan untuk Helikopter Kazan. Terakhir, PT Anugerah Pertiwi Mandiri dan ACI Group, untuk agen dan konsultasi eksklusif perjanjian untuk produk teknologi tinggi Rusia.

Baca Juga: Barata Indonesia Ekspor Komponen Turbin Pembangkit Listrik ke Australia dan Rusia

Wahid Supriadi, Kedubes Indonesia untuk Rusia, mengatakan, pihaknya ingin mendorong banyak peluang bisnis baru melalui program yang mengangkat tema Towards Indonesia Rusia Strategic Partnership: Bridging Fruitful Collaboration through Tourism, Trade and Investment ini.

Beberapa bidang yang memiliki peluang besar di Rusia, menurutnya, seperti minyak sawit dan produk makanan. Total impor minyak sawit Rusia tercatat sekitar 1 juta ton per tahun. Selama ini Indonesia mensuplai sekitar 70-80%.

Salah satu pemain industri makanan, Mayora setiap tahun mengekspor sekitar 1.000 ton kontainer makanan, misalnya kopi, bir Bali, dan buah-buahan tropis, seperti mangga gedong dan harum manis.

"Ekspor buah tropis itu kita dorong dengan adanya penerbangan langsung, Garuda kita harapkan dapat melakukannya," ujar Wahid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: