Penjualan Trisula di Semester I 2019 Tembus Hampir Rp500 M

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Trisula International Tbk (TRIS), emiten industri dan perdagangan garmen, membukukan penjualan bersih sebesar Rp459,73 miliar pada semester I 2019. Angka ini tumbuh sebesar 11,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp413,58 miliar.

Pada semester I 2019, penjualan TRIS masih didominasi oleh penjualan garmen ke pasar ekspor, yakni berkontribusi sebesar 77,14% dari total pendapatan. Pendapatan dari segmen ekspor meningkat 5,33% dari Rp336,67 miliar di semester I 2018 menjadi Rp354,62 miliar di semester I 2019.

Baca Juga: Trisula Jatahkan 34,75% Laba Untuk Dibagikan ke Pemegang Saham

"Diharapkan dengan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi pasca-pilpres serta kurs rupiah yang cenderung stabil, TRIS dapat tumbuh di pasar ekspor serta ritel domestik," ujar Santoso Widjojo, Direktur Utama TRIS, dalam keterangan, Jumat (2/8/2019).

Santoso melanjutkan, agar lebih kompetitif sebagai produsen garmen di pasar internasional, TRIS yang memiliki kurang lebih 4.000 unit mesin produksi berupaya secara berkelanjutan melakukan pembaruan teknologi dalam proses produksinya.

Selain itu, TRIS akan memperluas pemasaran dan meningkatkan penjualan produk-produk andalannya, seperti pakaian corporate (uniform) dan functional wear (pakaian olahraga dan pakaian kerja), serta meningkatkan kompetensi industri melalui pelatihan bersertifikasi untuk karyawan bekerja sama dengan instansi pemerintah (Balai Diklat Indonesia).

Perseroan pun mencetak peningkatan penjualan bersih segmen ritel domestik sebesar 12,07%, di mana peningkatan kontribusi brand JOBB mencapai 12,48% dan brand Jack Nicklaus sebesar 9,63%.

Baca Juga: Trisula Textile Anggarkan Capex Rp12 M, Duit Dari Mana?

Akibatnya perseoran meraih laba bersih sebesar Rp5,11 miliar pada semester I 2019 atau naik sebesar 34,35% dibandingkan dengan perolehan di periode yang sama 2018 sebesar Rp3,80 miliar.

"Kinerja sampai dengan semester I 2019 dinilai masih sejalan dengan target perseroan di awal tahun 2019. kami optimis dapat mencapat target revenue 10% dan laba bersih 15%," tutup Santoso.