Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surveyor Catatkan Pendapatan Rp620 Miliar di Semester-I 2019

Surveyor Catatkan Pendapatan Rp620 Miliar di Semester-I 2019 Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang survei, inspeksi, dan konsultasi yakni PT Surveyor Indonesia (Persero) sukses mencatatkan pendapatan sepanjang semester-I 2019 sebesar Rp620 miliar dengan laba sebelum pajak sebesar Rp102 miliar.

Dimana diketahui pada periode yang sama tahun sebelumnya, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp505 miliar.

Direktur Utama Surveyor Indonesia, Dian M Noer menjelaskan, raihan pendapatan tersebut merupakan kontribusi dari sektor Migas, sektor pembangkit, mineral batubara, dan sektor Penguatan Institusi dan Kelembagaan (PIK).

Baca Juga: Surveyor Indonesia Dorong Perkembangan IKM di Bali

Dirinya melanjutkan, dalam tantangan global seperti ini Surveyor Indonesia telah berhasil menggandeng perusahaan multinasional global seperti Systra (Transportation) Siemens (Operation and maintainance ), Airport  D France untuk support kegiatan operasional Surveyor Indonesia baik di dalam maupun luar negeri. 

Surveyor Indonesia juga telah merambah ke pasar ASEAN yaitu dengan masuk ke Vietnam untuk  kerjasama dengan Hang Long Cement anak perusahaan Semen Indonesia yang merupakan holding BUMN untuk semen.

"Sinergi BUMN terus dibangun dan bertambah, yang kemudian menghasilkan kontrak-kontrak baru. Hal ini menunjukkan bahwa Surveyor Indonesia semakin dipercaya. Surveyor Indonesia juga mulai mengembangkan bisnis anorganik dalam penyediaan ketenagalistrikan bekerja sama dengan BUMN besar dari korea (Kowepo). Diharapkan ke depan akan terus berkembang sejalan dengan bisnis Surveyor Indonesia," jelas Dian M.Noer dalam keterangannya yang diterima, Jum'at (2/8/2019).

Baca Juga: Dihadiri Menperin, Surveyor Indonesia Dirikan Lab Uji Pelumas Terlengkap

Dalam menghadapi persaingan usaha, Surveyor Indonesia melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa. “Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi,” lanjutnya.

Beberapa proyek strategis yang telah dikerjakan antara lain dalam sektor Migas. Dalam hal ini Surveyor Indonesia mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur Migas dan Sistem pembangkit, menjadi Independent Assurance dalam transaksi Government to Bussiness (G to B) dan Bussiness to Business (B to B) serta fasilitas produksi energy primer. 

Sementara itu, dalam Sektor PIK, Surveyor Indonesia melakukan pemastian transaksi perdagangan ekspor/impor barang sesuai dengan regulasi pemerintah. Surveyor Indonesia juga memastikan implementasi kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup dan Kesehatan & keselamatan kerja (K3) dan menjadi konsultan dalam menunjang program kegiatan pemerintah.

Untuk bidang sektor Mineral batubara, Surveyor Indonesia melakukan diversifikasi jasa Quantity dan Quality Mineral dan Batubara dalam rangka Pengawasan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), mengembangan jasa survey explorasi tambang mineral dan batubara  dan jasa survey Geoteknik dan Geofisik (G&G) dalam rangka Pengawasan produksi tambang. 

Dan yang terakhir, yakni sektor Infrastrustur Surveyor Indonesia mengembangkan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan proyek bandara, pelabuhan, jalan dan kereta api, dan pengembangan pasar melalui diversifikasi produk TKDN.

Melihat kinerja Surveyor Indonesia selama ini yang mengalami pertumbuhan kinerja keuangan yang cukup baik, Dian mengharapkan dengan kondisi tersebut, Surveyor Indonesia dapat memantapkan diri sebagai perusahaan independent assurance nasional yang diakui dunia dalam memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: