Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pascaledakan Bom di Bangkok, Pemerintah Thailand Perketat Kemanan

Pascaledakan Bom di Bangkok, Pemerintah Thailand Perketat Kemanan Kredit Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun
Warta Ekonomi, Bangkok -

Pascaledakan bom di Bangkok, Thailand pada Kamis (1/8/2019) sore, pemerintah semakin memperketat keamanan di sekitar ibu kota. Kendati tidak ada korban tewas, tujuan dari pengeboman ini, menurut para ahli, ialah untuk mempermalukan Thailand.

Insiden bom itu terjadi bertepatan dengan pertemuan pejabat tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Selain dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) dari 10 negara anggota ASEAN, pertemuan itu juga dihadiri 21 diplomat senior dunia, tak terkecuali Menlu Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo.

Berdasarkan informasi yang dilansir Bangkok Post, keamanan di area Centara Grand Central World tempat acara pertemuan ASEAN kini dijaga semakin ketat oleh aparat keamanan. Polisi juga berjuang keras menangkal setiap rumor dan spekulasi yang menyebar di media sosial (medsos). Mereka mengatakan tidak ada area yang ditutup.

Kepala Tentara Thailand Jenderal Apirat Kongsompong mengatakan pelaku adalah pendukung mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra. Namun namanya dirahasiakan. Meski rencana pengeboman itu sempat dicurigai Badan Intelijen, mereka tak menyangka pengebomannya akan terjadi kemarin.

Wakil PM Thailand Prawit Wongsuwon menduga pelaku hendak mencoba menciptakan kekacauan di Bangkok. Dua lelaki dilaporkan membuang barang mencurigakan di luar kantor polisi di Rama I Road pada Kamis (1/8/2019) sore. Menurut polisi lokal, barang itu merupakan bom yang diset untuk meledak pada pagi hari.

Kedua tersangka berhasil ditangkap di Provinsi Chumphon kemarin. Sedikitnya telah diterima laporan penemuan 7 bom di 5 lokasi di Bangkok dan Nonthaburi, 5 di antaranya meledak dan melukai 4 orang. Korban yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit (RS) untuk mendapatkan perawatan intensif.

Ledakan itu di antaranya terjadi di dekat Stasiun Chong Nonsi BTS, kompleks pemerintah, markas Tentara Kerajaan Thailand, dan Tower King Power MahaNakhon. Tiga barang mencurigakan, termasuk sebuah tas tanpa pemilik, dilaporkan ditemukan di bawah eskalator Stasiun Silom BTS dan halte bus Phahon Yothin.

PM Thailand Jenderal Prayut Chan-ocha beserta Tentara Kerajaan Thailand dan Partai Politik sangat mengutuk aksi pengeboman itu. 

“Kami mengutuk kelompok individu yang mencoba menyebarkan ketakukan di tengah masyarakat dan memanfaatkannya. Kami berharap situasi akan kembali normal,” tukas Partai Pheu Thai.

Rentetan ledakan itu dibayangi rumor dan spekulasi. Salah satunya rencana penutupan Bangkok sebagai langkah untuk mengantisipasi kekacauan. Tapi Juru Bicara (Jubir) Komando Operasi Keamanan Internal Mayor Jenderal Thanathip Sawangsaen membantah kabar itu. Dia meminta warga agar tidak panik.

Aparat keamanan berupaya untuk selalu waspada terhadap berbagai situasi. Pada satu dari empat titik kebakaran di Pratunam diduga ditemukan serpihan bom. Namun laporan itu tidak dapat diverifikasi. Wartawan setempat juga mengaku melihat bekas ledakan di dekat Kantor Kementerian Pertahanan Thailand.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: