Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Benih Hortikultura Meningkat Tajam

Ekspor Benih Hortikultura Meningkat Tajam Kredit Foto: Google.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam beberapa tahun terakhir ini, Kementerian Pertanian (Kementan) fokus dalam peningkatan ekspor hortikultura termasuk benih buah, sayuran, florikultura dan tanaman obat. 

Sukarman menjelaskan, benih tanaman telah diekspor di lebih dari 20 negara, baik di Asia, Eropa, Amerika dan Australia. Sepanjang 2018 hingga pertengahan 2019, kurang lebih 2 juta kg telah diekspor.

"Berdasarkan data Ditjen Hortikultura, izin pengeluaran benih tanaman florikultura (SIP) yang dikeluarkan sepanjang 2018 hingga Juni 2019 tidak kurang dari 2 juta kg (biji). Sebanyak 200 juta tanaman sudah diekspor ke berbagai negara seperti Australia, Kanada, Chile, Inggris, India, Italia, Jerman, Jepang, Korea, Kuwait, Malaysia, Mesir, Belanda, Norwegia, Selandia Baru, Filipina, Pakistan, Rusia, Singapura, Spanyol, Thailand, Taiwan, AS, Vietnam dan lain-lain," kata Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman.

Sementara benih tanaman sayuran, tambah Sukarman, tidak kurang dari 9 juta kg yang sudah diekspor. Ekspor benih tanaman sayuran juga meningkat sangat tajam. Peningkatan ekspor benih tanaman sayuran terindikasi dari data Surat Izin Pengeluaran (SIP) yang telah diterbitkan pada tahun 2019 (Januari-Juli) sebesar 7.529 ton. Angka ini meningkat sangat tajam dibandingkan dengan data SIP pada periode yang sama tahun 2018 dengan volume 1382 ton.

Ekspor benih sayuran ditujukan ke berbagai negara tujuan seperti Bangladesh, Brunei Darussalam, Hongkong, India, Italia, Jerman, Jepang, Korea, Kuwait, Malaysia, Mesir, Myanmar, Prancis, Filipina, Pakistan, Sri Lanka, Timor Leste, Thailand, Taiwan, AS, Vietnam dan lain-lain. 

Peningkatan secara signifikan ekspor benih komoditas hortikultura didukung dengan adanya kebijakan Kementerian Pertanian  dalam hal pemberian layanan perizinan ekspor maksimal 3 jam selesai. Kebijakan tersebut, kata Sukarman, sangat mendorong semangat produsen benih untuk memproduksi dan mengekspor benih.

"Produksi benih hortikultura Indonesia tercatat mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya pertumbuhan produsen benih dalam negeri beberapa tahun terakhir. Hingga kini tercatat tidak kurang 765 produsen benih hortikultura yang aktif memproduksi benih buah, sayur, sayuran dan tanaman obat," ujar Sukarman.

Hal ini didukung pengakuan Sekjen Asosiasi Perbenihan Indonesia (Asbenindo), Nana Laksana Ranu beberapa waktu lalu yang mengaku salut atas gebrakan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.  Awalnya dalam sebuah pertemuan di Jakarta, sekitar 10 eksportir menyampaikan keluhan kepada Amran terkait waktu perizinan ekspor yang dianggap masih lama. Waktu yang dinilai lama ini berpotensi melemahkan daya saing ekspor produk pertanian. 

"Saat itu juga Mentan langsung memberikan solusi konkret berupa  pemangkasan waktu pengurusan surat izin ekspor di Kementan. Semula 312 jam atau 13 hari, menjadi hanya 3 jam selesai secara online. Saya dan teman -teman pelaku usaha mengakui kebijakan tersebut sebagai solusi cerdas dan jitu," puji Nana. 

Pasca pemangkasan waktu di Kementan tersebut dinilai Nana langsung memberikan efek domino bagi kepengurusan izin di instansi lainnya, sehingga izin keluarnya bisa ikut lebih cepat. Kementan sukses menjadi pionir kemudahan pengurusan izin di sektor hulu.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: