Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2025, Pemprov Jatim Targetkan Sampah Plastik Berkurang 30%

2025, Pemprov Jatim Targetkan Sampah Plastik Berkurang 30% Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Surabaya -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menargetkan pengurangan timbunan sampah plastik sebesar 30 persen pada 2025. Hal ini tercantum pada Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada).

Salah satu cara yang ditempuh untuk mewujudkan target tersebut ialah menerbitkan surat edaran gubernur Jawa Timur Nomor 360/765/208.1/2019 tentang Imbauan Bebas Kemasan Plastik.

"Sekarang yang menjadi isu adalah sampah plastik, karena volumenya semakin meningkat. Total Jawa Timur untuk timbunan sampah adalah 17 ribu ton per hari dan itu bisa terus meningkat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, Diah Susilowati, Sabtu (3/8/2019).

Baca Juga: Dikritik soal Sampah, Anies Salahkan Gubernur....

Diah mengungkapkan, dari total 17 ribu ton sampah yang dihasilkan setiap harinya, sebesar 12.74 persen di antaranya adalah sampah plastik. Pemprov, lanjut dia, telah membuat kebijakan lewat edaran untuk mengurangi penggunaan plastik sekali-pakai

"Sudah ada edaran Gubernur ada edaran bupati/ wali kota dan ada edaran untuk ritel perdagangan salah satunya adalah dengan mengurangi tas kresek," ujar Diah.

Diah juga mengimbau kepada masyarakat Jawa Timur (Jatim) agar seminimal mungkin menggunakan tas kresek, ataupun bahan plastik lainnya. Misalnya, kata dia, untuk makanan dan minuman, masyarakat harus mulai membudayakan menggunakan tumbler, atau tidak menggunakan plastik sekali pakai.

Baca Juga: Travel More Waste Less, Begini Tips Kurangi Sampah saat Berlibur

Dia melanjutkan, Dinas Lingkungan Hidup Jatim juga akan memberikan pelatihan-pelatihan untuk membuat briket dari sampah termasuk sampah plastik. Selain mengurangi timbunan sampah, hal ini juga untuk meminimalisir pelaku usaha yang sembarangan menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar.

"Menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar itu, kalau suhunya tidak sesuai, akan mengganggu kesehatan. Makanya, akan kita berikan penyuluhan dan kita tertibkan," kata Diah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: