Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Gempa Megathrust di Selatan Jawa Bukan Hoaks

Potensi Gempa Megathrust di Selatan Jawa Bukan Hoaks Kredit Foto: BNPB
Warta Ekonomi, Pandeglang -

Beredarnya kabar potensi gempa megathrust di wilayah Selatan Jawa, diyakini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bukanlah kabar bohong atau hoaks.

Hal ini dijelaskan Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo saat meninjau korban bencana gempa Banten di Kecamatan Mandalawangi, Banten.

"Potensi gempa di bagian selatan bukan hoaks, para peneliti, pakar para periset yang pernah menyampaikan potensi ini dua minggu lalu dan sempat ada kekhawatiran, inilah yang kita hadapi sekarang, gempa bisa terjadi kapan saja," jelas Doni di Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.

 Baca Juga: Antisipasi Megathrust, BNPB Mulai Lakukan Upaya Ini

Meski begitu, menurutnya, saat ini belum ada teknologi khusus yang dapat memprediksi waktu terjadinya gempa. Hal yang dapat dilakukan saat ini adalah mengamati potensi gempa tersebut dan menyiapkan masyarakat untuk pelatihan tanggap bencanannya untuk keadaan terdesak.

Dalam paparannya, masyarakat yang ada di wilayah pesisir pantai Selatan Jawa saat ini masih minim pelatihan tanggap bencana. Padahal, menurutnya latihan simulasi keselamatan ini diperluka bukan hanya bagi petugas kebencanaan tapi juga untuk warga sipil biasa.

"Setiap keluarga perlu tahu mitigasi bencana dari tingkat keluarga. Karena faktanya yang terdampak langsung adalah keluarga. Kita akan lakukan berbagai langkah agar masyarakat di selatan Pulau Jawa bisa selalu siap," ujarnya.

Upaya yang sedang dilakukan pemerintah terkait bencana gempa, adalah dengan mengupayakan pemasangan alat deteksi dini tsunami di daerah-daerah rawan gempa di Selatan Jawa. Namun, yang juga penting adalah membangun sistem agar desa-desa paham akan mitigasi bencana, karena hingga saat ini tidak semua wilayah memiliki alat deteksi dini.

"Peringatan ini kita butuhkan, hanya tidak semua daerah terjangkau televisi, tidak semua memiliki handphone. Sangat diharapkan media menyampaikan hal-hal kesiapsiagaan masyarakat, mitigasi. Bagaimana cara masyarakat menghindari bencana," terangnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: